43

9 6 0
                                    

                  Happy Reading Yo♥️

~

 Pagi ini Anggia sedang tertidur pulas di ranjang rumah sakit, sudah tiga hari ia terbaring di atas tempat tidur.

Anggia dilarikan kerumah sakit karena kelelahan dan luka dikakinya yang cukup parah.

Ririn dan Amir masih saja memandangi anak semata wayangnya, betapa khawatirnya mereka akan kondisi Anggia.

Sedangkan Anggana,Nani,Faisal,Pahlevi dan Anya sudah tiga hari ini mereka tidak pernah absen menjaga Anggia dirumah sakit.

“Woy Nya, diem-diem aja gabung sini. Gia kalau udah tidur suka gak inget ma dunia dia,” ucap Nani membuyarkan lamunan Anya dan lainnya.

Handphone Amir berdering, ternyata dari staf perusahaannya yang memberitahu bahwa mereka harus segera kembali ke London karena ada urusan yang sangat penting.

Dengan berat hati, Ririn dan Amir harus meninggalkan Anggia dan kembali ke London.

Nani menghampiri Ririn “Tan, gak usah khawatir. Gia banyak yang sayang kok disini, dan Gia juga banyak yang jagain. Jadi Tante sama Om tenang aja, kalau mau pergi juga gapapa kok,” ucap Nani sembari tersenyum kepada Ririn.

Ririn mengelus kepala Nani dengan lembut.  “Makasih Ya, tante sama om titip Gia sama kalian. Kalau dia udah sadar tolong sampaikan permintaan maaf kita karena gak bisa jagain terus disini ya.”

“Iya tante, tenang aja.” lanjut Anya.

Ririn dan Amir pun keluar ruangan dan segera bergegas pergi menuju bandara. Meski sebenarnya mereka masih ingin menjaga Anggia.

***

“Bu,” ucap Anggia dengan lirih membuat semuanya menoleh ke arahnya, padahal yang panggil adalah Ibu nya.

Anggana pun segera bangkit menuju tempat tidur Anggia. “Ibu sama Ayah gak ada disini Gia, mereka dengan berat hati harus kembali ke London karena ada urusan yang penting. Gak usah khawatir, kita ada disini buat kamu.” jelas Anggana lembut sambil mengelus kepalanya.

Sedangkan Nani,Faisal,Pahlevi dan Anya yang ada disana hanya saling berpandangan dan tersenyum kearah Anggia.

“Pengen pulang.” rengek Anggia.

“Tunggu dokter dulu ya Gia, nanti kalau emang udah di bolehin pulang kita langsung pulang ya,” ucap Anya dengan nada lembut

Cklekk

Kemudian seorang dokter masuk dan mengecek keadaan Anggia, dokter pun membolehkan Anggia pulang hari ini karena ia sudah stabil.

***
Sesampainya dirumah, Anggia pun hanya bisa duduk di atas kasurnya dan tersenyum kepada teman-temannya.

“Emm, kalian nginep di rumah gue buat beberapa hari ya.” pinta Anggia.

Mereka saling berpandangan dan kembali menoleh ke arah Anggia.

“Pliss.” rengek Anggia.

“Yang cewe bisa sekamar sama gue kok, nah kalian cowo-cowo bisa tidur kamar Tamu sebelah kamar gue. Luas kok, dan pastinya cukup buat kalian bertiga.” lanjutnya.

“Okey deh, demi lo apa sih yang nggak.” cengengesan Pahlevi.

“Ehh, Rian sama Nova mana? Kok gak keliatan?” tanya Anggia.

“Gak ada kabar, gue udah coba hubungin dua curut itu juga kagak ada yang respon,” ucap Faisal.

“Ngapain sih Gia lo nanyain si Nova, gara-gara Nova lo gini.” ketus Nani
Anggia hanya mengulum senyum kearah Nani.

“Gak boleh gitu Na, lagian kan dia tetap temen kita.”

“Emang dasarnya lo ini baik, Aang,” ucap Anya.

Anggana menghampiri Anggia dan duduk diujung kasur dekat Anggia.
“Istirahat sana,” ucap Anggana sambil mengecup pipi kanan Anggia, membuat semuanya terdiam termasuk Anggia.

“Yee, dia nyosor,” ucap Faisal sambil melemparkan bantal ke arah Anggana.

Kemudian Anggana merangkul Anggia dan berkata. “Yee, ini cewe kesayangan gue.”

“Dihh dihh dihh anak monyet bisa blushing juga.” ledek Pahlevi.

“Monyet teriak monyet lo, biarin dong yang sirik makin berisik,” ucap Anggia sambil memeluk Anggana dari samping.

Pahlevi yang melihatnya pun terkekeh pelan dan tak mau kalah dari Anggia, ditariknya Anya dan dia langsung mengecup pas dibibir nya.

“Woyy banyak orang kali.” teriak Faisal yang membuat semuanya terkekeh.

“Lo juga pasti mau kan Sal?” tanya Anggana sembari terkekeh.

“Ini kok mau, biar adil,” ujarnya sembari mengecup kening Nani yang sontak membuat Nani berjingkrak-jingkrak kan.

“Dasar kalian yaa malah saling cium dasar.” seru Anggia masih dengan kekehan nya.

Hari ini benar-benar menyenangkan, semoga saja Tuhan selalu berbaik hati memberikan kebahagiaan untuk mereka

***

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now