32

14 4 0
                                    

Anggia turun dari mobil lalu berjalan ke arah Nani dan Faisal di taman.

“Tumben amat nih kalian rajin?” tanya Anggia tanpa mengalihkan tatapannya pada keduanya.

“Iyaa dong, kan biar lo gak bete nungguin gue Aang.” balas Nani dengan santai.

Anggia mengerjap, benar juga. Anggia mengalihkan tatapannya ke arah lapangan yang kini di sulap menjadi tempat untuk senam para pegawai dan siswa prakerin.

“Woww, jadi juga nih senam.” pekik Anggia seraya berlari kecil meninggalkan keduanya.

***
Anggia berjalan beriringan bersama Citra dan Nunik, karena setelah senam selesai ternyata ada bazar makanan sehat.

“Aang, gue kesana dulu ya. Tuh ada Nani sama Faisal, gih sana.”

Anggia mengangguk, melambaikan tangan kearah Citra dan Nunik lalu berjalan menghampiri Nani dan Faisal yang berjalan kearahnya.

“Lo masih mau beli sesuatu lagi, Na?” tanya Anggia setelah sampai di depan Nani dan Faisal.

“Hehehe nggak deh, lagian gue udah kenyang.”

“Hmm, okey.”

“Bep, mau beli cincin pasangan?” tanya Nani dengan berbinar penuh harap kepada Faisal.

“Dih, lo kayak yang udah mau tunangan aja.” celetuk Anggia sebari memutar bola matanya

“Hmm, boleh tuh bep.”

Nani bertepuk tangan heboh,
“Asyik, Oke aku yang piih ya bep?"

Faisal hanya mengangguk.

***
Nani menautkan tangannya dengan tangan Faisal, cincin yang di belinya benar-benar cantik di jari keduanya dan pas.

“Biasa aja kali liatinnya Woy,” ujar Anggia sebari tertawa cekikikan.

Nani mendongkak lalu mendengus menatap Anggia yang tengah mengejeknya, “Sirik aja lo uu.”

“Na, pulang yu udah sore ini.” sambung Anggia .

Nani mengulum senyum dan malah memandang Faisal.

“Bentar lagi senjanya bagus loh Aang, lucu.” jelasnya dengan senyum lebar.

Faisal hanya menatap Nani dalam diam.

“Hadeuh, jadi kamcong nih.” celetuk Anggia dengan cekikikan tertawa lepas dan di ikuti oleh Nani serta Faisal.

***

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now