26

23 6 8
                                    


Di perjalanan mereka asyik berbincang dan tertawa bersamaan, Anggana ini memang termasuk orang yang welcome. Sehingga mudah akrab dengan siapapun,begitupun dengan Faisal keduanya bahkan berbincang mengenai kesukaan para lelaki dan terus saja tertawa ria.

"Okey, kita sampai," ujar Anggana sembari memberhentikan mobilnya.

"Yey." teriak Nani dengan mode bahagianya.

"Kita mau belanja dulu atau nonton dulu?" tanya Faisal.

"Belanja," ujar Nani.

"Kan kemarin kita udah belanja banyak, Na," ucap Anggia sembari merapihkan jilbabnya
Sebenarnya Anggia tahu, saat ini Anggana sedang tidak memegang uang banyak. Maka dari itu ia tak mau berbelanja.

"Ya udah, kita nonton gimana?" tanya Faisal.

"Okey." teriak Anggia,Anggana dan Nani seketika kompak.

"Wah, kalian bisa kompak juga," ujar Faisal sembari tertawa dan yang lainnya pun ikut tertawa.

"Kuy, masuk nonton." lanjut Faisal.

***
Anggia dan Nani menarik nafasnya yang sedikit tak beraturan secara perlahan, mencoba kembali bernafas dengan tenang. Anggana dan Faisal benar-benar membuat mereka jantungan saat didalam bioskop tadi. Dan lebih menjengkelkannya lagi bahwa Anggia dan Nani dibodohi mereka.

Katanya nonton film yang romantis aja tentu saja Anggia dan Nani sangat setuju. Tapi dengan segala kejeniusan Anggana dan Faisal, Anggia dan Nani berhasil di tipu, mereka mempercayakan para lelaki untuk membeli tiket dan mereka membeli makanan.

Anggia dan Nani terlalu asyik dengan cemilan sampai tak sadar dengan jadwal dan nama yang tertera di tiket. DANUR 3!!

"Jangan manyun gitu sayang." Anggana mencolek dagu Anggia yang langsung di tepis Anggia.

"Romantis apanya! Jelas-jelas itu film Horror." dumel Anggia masih dengan raut wajah jutek.

"Ia ih bep, dasar kamu nipu kita." lanjut Nani.

Anggana dan Faisal terkekeh geli.

Dengan gemas Faisal merangkul Nani ,"Kata siapa horror? aku menang banyak tadi di dalam loh, Na." kekeh Faisal di akhir.

Anggana pun ikut tertawa melihat tingkah Faisal dan Nani.

Nani mendengus keras,
"Maksud kamu yang tadi aku peluk-peluk hah?" tanya Nani sewot namun sebenarnya dia pun senang. Dasarr Nani.

Faisal tertawa pelan, "Kamu nggak santuy banget sih, bep."

Anggia memberangus sebal, "Abis, kalian tau kan kalau kita itu payah! Penakut akut, jantung mana masih deg-degan kenceng nih." jelasnya dengan memelas manja.

Anggana mengusap kepala Anggia, "Cup ... cup ... maaf ya sayang. Anggap aja olahraga jantung."

Anggia sontak mendengus, Anggana kembali tertawa pelan.

"Kita berhasil A'," ujar Faisal dengan mengajak tos Anggana dan mereka melanjutkan tawaannya.

"Makan yu." sambung Anggana seraya membawa langkah mereka kesebuah restoran yang tak jauh dari bioskop.

"Mau makan apa nih cewe-cewe penakut?" tanya Faisal dengan nada menggoda keduanya.

"Kayak biasa aja," ujar Anggia dan Nani dengan ketus.

***
Anggia menyandarkan tubuhnya di jok mobil dengan helaan nafas lelah. Sedangkan Nani di belakang sedang bermanja-manja kepada Faisal.

"Yakin pulang?" tanya Anggana.

Anggia menoleh lalu mengangguk, "Pulang aja, cape."

"Iya pulang aja,lagian kan rumah bebep aku jauh ya," ujar Nani dengan santai.

"Bucin lo." ketus Anggia sembari tertawa.

"Bodo," ucap Nani dengan santai.

"Udah ... udah ... kita pulang," ujar Anggana
Anggana menyalakan mesin, melajukan mobilnya sedang menuju rumah.

Di perjalanan mereka terlihat bernyanyi-nyanyi ria, cekikikan dan membahas hal-hal yang membuat mereka semakin larut dengan suasana.

***
"Okey, kita sampai," ujar Anggana sembari memberhentikan mobilnya dihalaman rumah Anggia.

Mereka pun bergegas keluar dari mobil.

"Huftt, hari yang melelahkan," ujar Nani dengan nada manja kepada Faisal.

"Aang, Aa pamit pulang ya soalnya kan besok harus ngajar pagi," ujar Anggana sembari pamit pulang.

"Iya, sok Aa ... ati-ati ya," ucap Anggia.

Anggana pun naik ke motornya menyalakan mesin dan melajukannya pergi meninggalkan mereka.

"Hemm Aang, gue juga mau pulang ya diantar bebep gue." cengenges Nani dengan santai.

"Ya udah, ati-ati kalian," ujar Anggia.

Keduanya pun pergi meninggalkan Anggia, lalu Anggia pun bergegas masuk dan menuju kamarnya.

***
Anggia membuka pintu kamarnya dan menjatuhkan diri di atas kasur.

"Hari yang melelahkan."gumamnya.

Anggia pun terlelap tidur, nafasnya terlihat teratur, terlelap dengan damai dan nyaman.

Bi Jun membuka pintu kamar Anggia, alisnya bertaut. Merasa tumben gadis itu tidur di jam yang masih dibilang belum terlalu malam.

Bi Jun membenarkan selimut yang tersingkap, Bi Jun memandang cara tidur Anggia yang kelelahan.

"Tidur yang nyenyak ya, Non." bisik Bi Jun, mengusap sekilas pipi Anggia sebelum dirinya kembali membawa langkahnya keluar kamar.

***

Jangan lupa nih.. Voment nya ya♥️

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now