45

11 5 0
                                    

 Ke esokan paginya

Anggia berjalan santai menuju tenda para lelaki, berniat untuk membangunkan Anggana termasuk dengan Faisal dan Pahlevi.

Anggia berdecak saat melihat Faisal dan Pahlevi masih bergelung dalam selimut tebal berwarna coklat.

“Woyy setan, bangun.” teriak Anggia begitu kencang sehingga membuat keduanya bangun dan tak sengaja mereka saling berbenturan kepala.

“Aww.” teriak keduanya kompak.

“Lo, bangunin nya gitu amat sih Aang,” ucap Pahlevi sebari mengusap-ngusap matanya.

“Lagian, kalian masih tidur. Ini udah siang woy.” jelas Anggia sambil terkekeh pelan
Anggia celangak-celinguk mencari sosok Anggana, namun ia tetap menemukannya.

“Apa lo? Nyari Anggana?” tanya Faisal yang melihat gerak-gerik Anggia.

“Heheh iya, dimana dia?”

“Dia udah balik duluan dari semalam, katanya ada urusan. Soalnya dia sempet nerima telpon gitu dan buru-buru balik. Tapi dia nitip salam buat lo dan permintaan maaf karena gak pamit langsung ke lo.” jelas Faisal yang masih mengedarkan matanya.

Anggia hanya terdiam, merasa aneh dengan sikapnya Anggana yang secara tiba-tiba selalu saja berubah.

“Hem okey, kalian cepet siap-siap beresin tenda. Mandi terus sarapan. Ada Nani sama Anya nungguin kalian disana cepetan.”

***

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now