40

19 7 0
                                    

Pagi ini Anggia terbangun dalam pelukan Ririn, sudah lama sekali ia tidak tidur berpelukan seperti ini.

Anggia mendongak menatap wajah sang Ibu, sungguh dia benar-benar merindukan kehangatan dari Ibunya.

Anggia menghela nafasnya, seandainya kedua orang tuanya tidak selalu mengurus bisnis. Pasti ia akan terus bersama dengan orang tuanya.

Morning Gia,” ucap Ririn dengan mata yang masih terpejam.

Morning to, Bu.” balas Anggia sambil tersenyum tipis dan mempererat pelukannya.

“Ibu kebawah dulu ya, mau siapin sarapan buat kamu sama yang lainnya,” ucap Ririn sembari bergegas menuju dapur.

Dengan malas Anggia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk berangkat ke cafe Pahlevi karena sudah ada janji dengan yang lainnya dan kebetulan hari ini Prakerin sedang diliburkan beberapa hari.

Setelah selesai menyimpan semuanya, Anggia turun menuju meja makan untuk sarapan.

Anggia beserta keluarganya nampak sedang asyik berbincang dan tertawa suka ria, sudah lama sekali Anggia merindukan hal ini.

Sesudah selesai sarapan Anggia pun berangkat menuju cafe dengan diantar oleh Pak Yadi.

***
Faisal dan Nani duduk di pojok dengan disusul oleh Pahlevi dan Anya pacarnya yang tampak sedang mengusulkan sesuatu.

Anggia tampak acuh, dari tadi dia hanya memainkan handphonenya sambil mendengarkan musik lewat earphone kesayangannya.

Tak lama kursi didepannya terlihat ditarik oleh seseorang yang membuat Anggia mendongkak.

Sialan!” umpat Anggia dalam hati.

Kursi yang didepannya itu diduduki oleh Rian tak lupa diikuti oleh Nova disampingnya, kini mereka berdua sudah tampak seperti amplop dan perangko yang tidak bisa dilepas.

Anggia pun kembali asyik dengan dunianya, memainkan ponselnya sambil menikmati music dengan volume yang sangat tinggi.

Tiba-tiba earphone nya ditarik oleh Anggana yang membuat Anggia memandang laki-laki itu dengan tatapan tajamnya.

“Heheh, maaf sayang. lagian gak baik ketika di keramaian malah asyik sendiri,” ucap Anggana sebari mengulum senyum.

Anggia pun mematikan musik yang sedang didengarkannya dan focus memandang Anggana.

“Aang mau ikut gak nih?kita mau muncak gunung cikuray,”ucap Faisal.

“Gak.” balas Anggia datar.

“Yakin nih? Dulu lo ngebet banget pengen muncak Aang.” kali ini Nani yang bersuara.

Fine, gue ikut.” ucap Anggia.

“Oke jadi yang fix ikut gue, Nani,Anggia,Anggana,Pahlevi sama Anya,” ucap Faisal.

“Gue ikut,” ucap Rian yang membuat semua orang dimeja tersebut menoleh ke arahnya.

“Kenapa? Gak boleh?” lanjutnya.

“Boleh lah, makin banyak makin seru,” ucap Pahlevi mencairkan suasana.

“Gue juga, ya kan Rian? Gue boleh ikut kan?” tanya Nova dengan suara so imutnya.

“Hmm.” balas Faisal dan Nani berbarengan.

***

Kita Pernah Ada (Selesai✔️)Where stories live. Discover now