04 - Terjebak Hujan

16.1K 1.8K 160
                                    

Sudah 2 minggu telah berlalu, fanbase Revarel 4 Love semakin naik daun. Kabarnya, Revan pernah membantu Varel mengangkat buku dari perpustakaan ke gudang karena suruhan Pak Ardito. Selain itu, Varel juga pernah membantu Revan mengembalikan bola basket ke ruang olahraga. Itu juga karena suruhan pak Rhey. Semakin banyak momen Revan dan Varel, semakin banyak gosip yang tersebar di SMA Bangsa.

Semua kegiatan itu cuma biasa-biasa saja di mata Varel. Ia tidak merada tersanjung karena dibantu atau membantu Revan. Baginya itu adalah hal biasa. Itu bagimu Varel, bagi manusia lain, itu hal lain.

Mendengar kabar-kabar dari fanbase itu, Varel tetap tidak menanggapinya. Karena itu hal yang membuang-buang waktunya saja. Masih ada olimpiade nasional nanti yang menantinya di depan. Ia harus fokus.

Sekarang, Varel sedang duduk bersama Bara dan Lia di ruang Karantina. Ini adalah kelas karantina keempat. Perkembangan mereka cukup baik. Pak Ardito juga akan berencana ingin menambahkan hari karantina menjadi 3 kali dalam seminggu karena hari-h sudah mulai dekat. Untungnya, Bara, Varel dan Lia tidak protes.

"Kita akan naik ke tingkat medium. Soalnya ada 50, kalian harus mengerjakan 25 dulu selama 25 menit. Setelah itu kita istirahat. Kemudian lanjut 25 lagi," jelas Pak Ardito.

"Siap pak!" jawab Bara, Varel dan Lia.

Pak Ardito membagikan lembar soal dan lembar jawaban. Setelah soalnta terbagi, Pak Ardito melihat jam tangannya.

"Oke, kita mulai dari... Sekarang!"

Dengan santai, Bara, Varel dan Lia mengerjakan soalnya. Pak Ardito hanya memerhatikan siswa-siswanya mengerjakan soal.

25 menit berlalu. Pak Ardito menyuruh Varel, Bara dan Lia berhenti. Mendengar perintah itu, mereka bertiga langsung berhenti. Pak Ardito mempersilahkan mereka untuk istirahat. Kasihan juga otak tidak bisa di paksakan.

***

Kelas XI IPA 1 sedang belajar penjas. Materi penjas minggu ini adalah basket. Ini hal yang disukai Revan. Kini, siswa laki-laki sedang bermain basket, sementara pihak wanita bersorak mendukung Revan. Ya.... Itu adalah hal yang biasa. Kadang, cowok-cowok di kelas Revan iri.

"WOI!!! DUKUNG KITA JUGA DONG! KITA KAN JUGA MAIN!" ujar Rendy.

"NAJIS! LO JELEK!" jawab Maya.

Sontak semuanya tertawa mendengar jawaban si Maya. Karena Maya terkenal dengan orang yang frontal dan tak suka bertele-tele.

Revan mendekat ke Rendy baru merangkul pundak cowok itu sambil tertawa. Ia tidak mengatakan sepatah katapun.

Merekapun lanjut bermain.

Ketika sedang asik-asiknya bermain, mata Revan tak sengaja teralihkan dengan sosok Varel yang sedang berjalan dengan Bara. Ia pun mulai tidak fokus melihat pemandangan itu. Varel bisa tersenyum di depan orang sementara di depan Revan ia tidak pernah tersenyum. Padahal, mereka sering berpapasan dalam 2 minggu ini.

Sial! Revan cemburu.

"Van!" panggil Reza. Karena tidak fokus, Revan tak sempat menangkap bola yang dioper oleh Reza. Sehingga Bola itu melenceng jauh. Revan langsung melihat arah bolanya ternyata menuju Varel.

"AWAS!" teriak Revan.

Mana sempat.

Varel sudah keburu kena.

Love Addictive ✔️Where stories live. Discover now