29 - Fano Dan Daffa

7.3K 778 51
                                    

Mendengar kabar Revan kecelakaan, Varel langsung panik. Segala kekhawatirannya memenuhi otaknya. Membuat menjadi susah fokus.

Tanpa basa-basi, Varel yang masih mengenakan pakaian tidurnya langsung berlari keluar kamar. Karena kepanikannya, ia tak sempat memerhatikan pakaian yang ia kenakan.

Melihat anaknya yang keluar kamar dengan kepanikan, Karina menghambatnya lalu bertanya.

"Kamu mau kemana?"

"Mah, Revan kecelakaan," jawab Varel dengan suara yang bergetar.

"Astaga, jadi kamu mau kemana?"

"Ke rumah sakit ma, sekarang dia masuk IGD."

Tak berapa lama, Fano keluar dari kamar. Wajahnya juga terlihat panik. Di tangannya sudah ada kunci mobil dan hpnya. Ia melihat istri dan anaknya sedang berdiri di ruang tengah.

"Papa mau kemana?" tanya Karina.

"Anak temen kecelakaan, sekarang lagi di rumah sakit."

"Revan pa?" tanya Varel.

"I-iya."

Fano melanjutkan langkahnya melewati Varel dan Karina yang berdiri di sana.

"Pa, Varel ikut."

"Ini udah malam, besok kamu harus sekolah."

"Pa, dia temen Varel!"

"Tapi-"

"Pa, Yulia juga di sana, dia yang nelpon Varel barusan."

"Yaudah, ayo."

Fano dan Varel pamitan ke Karina. Walaupun sedang tidak baikan, tapi Varel masih memperdulikan kekasihnya itu. Begitu juga Fano yang masiv peduli dengan keluarga sahabatnya.

"Papa tau dari mana?" tanya Varel. Kini mereka sedang berada di perjalanan menuju rumah sakit.

"Ayahnya nelpon papa."

"Papa kenal?"

"Dia sahabat papa sejak SMA."

"Kok, papa gak pernah cerita?"

Fano menoleh ke atah Varel lalu kembali fokus ke jalan.

"Ceritanya panjang."

Setelah 15 menit mereka di perjalanan, akhirnya Fano dan Varel sampai di rumah sakit. Mereka langsung berlari menuju IGD seperti yang dikabarkan ke mereka.

Sampai di sana, Varel melihat Yulia, papa Varel dan kakaknya di sana. Wajah mereka terlihat panik. Pintu IGD masih tertutup rapat.

Daffa, Renata, dan Yulia melihat kedatangan Fano dan Varel. Varel langsung menuju Yulia dan Fano menuju Daffa.

"Yul, gimana?" tanya Varel. Wajahnya terlihat panik. Ia tak akan sanggup menerima berita buruk saat dokter keluar dari ruangan.

"Udah setengah jam, dokter masih belum keluar," jawab Yulia.

Di sisi lain, Fano juga menanyakan hal yang terjadi.

"Gimana keadaan Revan?" tanya Fano.

"Gak tau nok, pas aku datang, pintunya masih tertutup rapat," jawab Daffa dengan suara bergetar.

"Jangan panik, Revan pasti baik-baik aja."

Mereka menunggu berita dari dokter. Sudah hampir sejam, dokter masih belum keluar. Pikiran Varel semakin kemana-mana. Pokoknya, ia tak sanggup kalau kabar buruk yang disampaikan dokter nanti.

Sejam lamanya mereka menunggu, akhirnya pintu IGD terbuka. Dokter yang masih mengenakan masker keluar dari ruangan. Ia melihat kelima orang yang menunggu di sana.

Love Addictive ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang