4. Rafardhan Faresta

1.7K 201 10
                                    

Selamat pagi semua, di hari minggu yang cerah ini aku kembali dengan cerita Mitha-Ardhan. Semoga bisa menghibur yang baca...

Ada yang kangen nggak sih dengan si asisten Calief ini?? 🤔

Selamat Membaca
🍂🍂🍂

Pagi ini aku bangun lebih pagi karena harus kerumah Pak Calief dulu sebelum ke kantor. Karena hari ini Pak Calief akan datang terlambat, aku harus minta tanda tangan untuk beberapa dokument yang urgent. Hal ini sebenarnya sudah biasa aku lakukan apabila bos ku itu sedang sibuk dengan urusan diluar pekerjaan.

Tapi entah kenapa hari ini rasanya berbeda karena langkahku terasa lebih ringan. Membayangkan bahwa ada seorang wanita cantik yang menarik dan membuatku penasaran disana. Dan bisa aku temui di tempat pak Calief kalo aku beruntung. Apa aku mulai jatuh cinta? Aku rasa terlalu cepat untuk bilang kalau aku sudah jatuh cinta padanya. Tapi kalau tertarik, aku akan dengan tegas mengucapkan iya aku tertarik. Siapa yang tidak tertarik dengan wanita cantik yang memiliki kepribadian menarik seperti Taramitha. Ah menyebutkan namanya saja bisa membuatku senyum-sebyum sendiri seperti orang gila.

Aku menggelengkan kepalaku pelan, untuk mengenyahkan bayangan Taramitha dari kepalaku. Aku memutuskan untuk keluar kamar ketika merasa sudah siap. Ketika aku hendak menuju pintu aku melihat bik Jum yang sedang bersih-bersih. Beliau adalah orang yang membantuku merawat rumah dan bersih-bersih serta memasak makanan kalau aku hendak makan dirumah. Rumah beliau tidak jauh dari rumahku, jadi beliau hanya datang pagi dan pulang siang atau sore tergantung situasi dan kondisi. Dirumah ini aku hanya tinggal sendirian saja. Keluargaku masih ada tapi aku malas untuk membahasnya karena menurutku ribet dan membuat jengah. Mereka semua tidak menyukaiku dan menganggapku bukan keluarga karena suatu alasan, jadi aku juga tidak akan repot-repot menganggap mereka keluarga.

“Bik nanti tidak usah masak, saya tidak makan dirumah” ketika mendapat jawaban 'iya' dari bik Jum aku langsung melanjutkan langkahku menuju mobilku yang terparkir di garasi.

Rumah dan mobil ini adalah salah satu bukti hasil kerja keras ku dengan pak Calief. Aku bersyukur laki-laki itu dulu telah menyelamatkanku dan memberiku pekerjaan, sehingga aku bisa hidup dengan serba berkecukupan seperti sekarang. Dalam hati aku berjanji akan mengabdi pada bos ku itu sampai aku sudah tidak dibutuhkan lagi olehnya.

Seharusnya di usiaku sekarang dengan kondisi finansial yang stabil, aku sudah berkeluarga. Bukan aku tidak mau tapi belum ada yang cocok. Pacar terakhirku aku putuskan sekitar 6 bulan yang lalu, karena dia ketahuan selingkuh dengan mantan kekasihnya dulu. Mengingat wanita itu membuatku emosi saja, dia meminta kemewahan padaku tapi meminta belaian dari lelaki lain. Benar-benar menjijikkan. Aku memang termasuk lekaki konservatif, yang memandang hubungan seks diluar nikah adalah tabu. Aku benar-benar menjaga diri untuk istriku kelak, dan aku berharap mendapatkan pasangan yang bisa menjaga diri juga. Semoga saja gadis yang menarik perhatianku itu juga memiliki idealisme yang sama denganku. Aku tersenyum lagi mengingat pikiranku kembali membayangkan Taramitha.

Hanya butuh sekitar 30 menit aku sudah sampai di depan rumah pak Calief. Aku memarkirkan mobilku di depan gerbang, dan tidak memasukkan mobilku ke dalam rumah. Tapi bukan bosku yang pertama kali aku lihat, melainkan wajah panik dua gadis cantik yang tak lain Taramitha dan Rara yang merupakan adik Pak Calief. Aku mengerutkan kening bingung melihat mereka yang mencoba memanaskan mobil, seperti terburu-buru hendak pergi. Sambil membawa dokumen, aku turun dari mobilku dan berjalan menuju rumah pak Calief.

“Lo mas Ardhan, kenapa pagi-pagi sudah kesini?”tanya mbak Rara bingung ketika melihatku berjalan ke arahnya. Sedangkan Taramitha ikut menoleh kearahku menyadari bila ada orang yang datang.

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon