11. Taramitha Alvina

1.4K 198 13
                                    

Malam... Si Mitha balik lagi ini setelah semedi sekian lama 🤣🤣🤣

Ada yang kangen nggak??? 🤔🤔

Ramaikan ya jangan lupa tinggalkan jejak kalian.... 🙂

🍂🍂🍂

Aku menghela nafas panjang untuk melampiaskan rasa frustasi yang bercongkol di otakku. Aku benar-benar tidak habis fikir pada ide gila Calief yang diutarakan nya tadi. Meskipun pembicaraan ku dengan Calief sudah berakhir beberapa jam lalu, namun aku masih belum bisa menerima semua argumen Calief. Ide Calief benar-benar gila.

“Tha mending kamu istirahat dulu lah, jangan terlalu banyak fikiran” ucapan lembut Diandra menyadarkanku dari pemikiran ku sendiri. Aku menatap Diandra lama kemudian menghembuskan nafas panjang lagi.

“Ide Calief itu sudah gila Di, gimana aku nggak kepikiran?”tanyaku putus asa.

“Mungkin menurut kamu ini ide gila Mi, tapi aku rasa ini jalan satu-satunya agar keluarga pria brengsek itu nggak ganggu kamu lagi. Kamu mesti ingat Mi sekarang kamu punya satu hal lagi yang mesti kamu pikirin, yaitu janin kamu. Jadi aku harap kamu fikirkan baik-baik keputusan apa yang harus kamu ambil kedepannya yang bisa membawa banyak hal positif dalam hidup kamu. Kami sebagai sahabat akan selalu mendukung semua keputusan kamu” ucap Rara dengan serius. Kata-kata Rara memang benar adanya. Aku harus memikirkan baik-baik untung dan rugi dari keputusan yang akan aku ambil, karena itu juga akan berpengaruh untuk masa depan anak dalam kandungan ku. Mau tidak mau aku menjadi ingat lagi dengan pembicaraan ku dengan Calief tadi siang.

Flashback on

“Menikah sama Ardhan”

“Hah? Kamu kalau mau bercanda nggak lucu ah Cal” ucapku dengan senyum garing setelah berhasil mengendalikan kekagetanku.

“Aku nggak sedang bercanda Tha”ucap Calief serius.

“Kenapa? Kamu dapat ide gila dari mana Cal?”ucapku dengan nada putus asa.

“Mungkin kamu pikir ide ini ide gila, tapi coba kamu fikir lagi Tha. Keluarga dia tidak akan melepaskan kamu begitu saja karena mereka takut kamu akan mengganggu karir mereka dalam dunia politik. Pasti mereka akan mendesak kamu untuk menggugurkan janin itu dan hal paling buruk nya mereka bisa nekat mencelakai kamu dan kandunganmu. Dengan kamu menikah dengan Ardhan mereka akan menganggap kamu bukan ancaman lagi karena kamu sudah memiliki suami. Kamu hanya perlu bilang pada mereka kalau bayi kamu yang dulu sudah kamu aborsi Dan kehamilan kamu yang sekarang adalah anak Ardhan. Mumpung kehamilan kamu masih tahap awal. Dan bonusnya anak kamu akan punya ayah”ucap Calief dengan nada datar dan tatapan serius. Aku tahu apa yang dikatakan Calief masuk akal. Dan itu merupakan cara perlindungan jangka panjang untuk ku dan bayi yang aku kandung. Tapi menikah dengan Ardhan, sama dengan mengorbankan masa depan laki-laki itu kan?

“Cal tapi pernikahan bukan untuk main-main, apalagi hanya digunakan untuk tameng perlindungan diri. Aku nggak mau mempermainkan pernikahan Cal dan mengorbankan masa depan asisten kamu itu”ucapku lemah. Calief menghela nafas panjang ketika mendengar kata-kataku.

“Aku nggak bermaksud  nyuruh kamu mempermainkan pernikahan Tha. Lagi pula aku nggak akan  milih sembarang laki-laki untuk menjadi pendamping kamu. Aku tahu Ardhan laki-laki baik dan memang dia sedang mencari istri. Yang paling penting Ardhan sudah setuju menikahi kamu”

“Apa?”ucapku berteriak sambil melotot kearahnya. “T.. Ta.. Pi kenapa? Bagaimana bisa?”tanyaku dengan terbata.

“Kalau hal itu kamu tanya sendiri pada Ardhan. Tapi aku bisa menjamin kalau dia bertanggung jawab dan bisa menjaga kamu. Kamu harus ingat pernikahan itu bukan melulu soal cinta tapi lebih kompleks dari pada itu. Jadi aku harap kamu memikirkan benar-benar saran ku ini Tha”ucapan Calief itu tidak aku respon sama sekali. Karena sekarang otakku ini benar-benar sedang berfikir keras hal apa yang akan aku ambil.

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) Where stories live. Discover now