26. Rafardhan Faresta

1.4K 244 57
                                    

Ada yang nungguin lanjutan si Ardhan gak???? 🤔

Terima kasih untuk vote dan coment nya di part kemaren, part ini ramaikan juga ya......
Tenang kali ini gak pasang target😁

Selamat Membaca
🍂🍂🍂

Hari ini entah kenapa perasaanku sudah tidak enak semenjak bangun tidur. Karena itu ketika kami selesai sarapan aku bermanja-manja pada Mitha dan meminta ijin untuk tidak masuk kantor. Aku rasa ijin satu hari tidak akan  membuatku mendapatkan potongan gaji apalagi sampai dipecat. Tapi istri cantikku ini mengingatkanku bahwa aku ada meeting dengan klien penting hari ini. Dengan menghela nafas panjang aku akhirnya menuruti saran dari istriku itu.

Ketika aku hendak melangkah menuju mobil, tanpa dikomando kakiku berubah haluan berjalan lagi kearah Mitha dan memeluknya erat serta mengucapkan kata cinta yang sangat jarang aku ucapkan. Jujur saja aku bukan tipikal laki-laki yang suka mengobral ucapan cinta, aku pernah mengucapkan kata itu tapi ketika kami berdua atau memang ada moment tertentu. Tapi entah kenapa hari ini aku keluar dari kebiasaan ku itu, bahkan istriku pun menjadi bingung dengan tingkahku yang lain hari ini.
Dengan bijaksananya dia membujuk ku supaya tetap berangkat, dan bujukan nya berhasil. Walaupun hatiku tetap gundah gulana.

Sepanjang meeting yang berjalan 1 jam lebih itu aku tidak terlalu bisa berkonsentrasi, untung lah aku mengajak salah satu anak buahku yang menggantikan posisi Mitha untuk sementara sampai dia siap kembali bekerja.

Selesai meeting untuk meredakan sedikit rasa khawatirku maka aku memutuskan untuk menelfon istriku itu. Aku mengerutkan kening ketika sampai dering ketiga tidak ada tanda -tanda istriku akan mengangkat telfon. Biasanya Mitha akan selalu mengangkat telfon ku di dering pertama. Kenyataan ini membuatku bertambah gelisah. Aku memutuskan untuk menelfon nya sekali lagi.

Aku bernafas lega ketika panggilan ku kali ini langsung diangkat, tapi rasa legaku sesaat lalu langsung hilang ketika yang mengangkat telfon tersebut adalah bik Ina. Awalnya aku sedikit bingung, karena selama bekerja denganku bik Ina tidak pernah lancang memegang ponsel istriku.

“Maaf Pak, ibu sedang keluar, ini HP nya ketinggalan didepan TV ruang tengah pak. Maaf kalau saya lancang mengangkat telfon bapak, takutnya bapak mau bicara penting dengan ibu” ucap Bik Ina dengan sungkan.

“Tidak apa-apa bik, memang istri saya pergi kemana? Terus sama siapa?” tanyaku tidak sabar.

“Katanya mau membeli barang di minimarket, sekalian mau cari udara segar di taman kota. Dan beliau pergi dengan Joni pak” aku mengerutkan kening bingung ketika mendengar jawaban bik Ina. Joni adalah salah satu satpam yang aku pekerjakan dirumahku, yang akan merangkap menjadi supir bila aku sedang tidak bisa mengantar Mitha pergi. Yang jadi pertanyaan ku sekarang, Kenapa Mitha pergi sendirian untuk jalan-jalan? Karena selama kami menikah Mitha tidak pernah lagi pergi jalan sendiri kalau keluar. Dan yang lebih mengherankan lagi kenapa dia tidak memberitahuku dan meminta ijin.

Menyadari ada yang tidak beres, setelah memutus telfon bik Ina dan memintanya untuk menyimpan ponsel Mitha aku memutuskan untuk menelfon Joni. Namun belum sampai niat itu aku laksanakan Joni sudah menghubungiku dulu. Aku mengerutkan kening dan bicara dalam hati panjang umur ini anak.

“Ya Jon, ibu baik-baik saja kan?” tanyaku langsung tanpa salam seperti biasa.

Maafkan saya pak” ucapnya dengan panik. Entah kenapa aku memiliki firasat buruk tentang apa yang akan disampaikan oleh Joni selanjutnya.

“Ada apa?” tanyaku serius.

Ibu hilang pak” ucapnya dengan nada ragu

“Hilang? Bagaimana bisa Joni?” teriakku otomatis sambil berdiri dari duduk ku.

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) Where stories live. Discover now