21. Taramitha Alvina

1.5K 242 18
                                    

Selamat hari mingguu.....

Aku kembali dengan kisah si Mitha buat menemani liburan kalian... 🤭🤭

Jangan lupa ramaikan dengan jejak kalian... 😊😊

Kalau ada typo silahkan koment ya 😉

Selamat Membaca
🍂🍂🍂

Langkahku ringan dengan senyum yang terus terkembang ketika berjalan menuju mobil setelah selesai makan sate buntal yang aku inginkan dari pagi tadi. Sedang suamiku sekarang masih membayar pesanan kami tadi. Aku benar-benar bahagia karena Ardhan tidak merasa keberatan memenuhi keinginan ku. Mungkin bisa dibilang aku dalam fase ngidam.

Keinginanku untuk membuka pintu mobil terhenti ketika sayup-sayup aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku membalik tubuhku mencoba mencari asal suara itu. Dan ketika menemukannya aku tidak bisa menutupi keterkejutan ku ketika mengetahui siapa yang berjalan mendekat kearah ku. Senyumku hilang seketika.

Aku menggenggam kedua tangan di samping tubuhku dengan kuat untuk menghilangkan segala emosi yang berkecamuk di hati. Aku tahu suatu saat kami pasti akan bertemu lagi, tapi kenapa harus secepat ini.

“Ah... Saya pikir saya salah lihat. Ternyata ini beneran kamu” ucap wanita paruh baya di depanku dengan nada yang tidak enak didengar. “Kenapa dunia ini begitu sempit, kenapa di manapun saya berada selalu ketemu kamu. Untung putra saya tidak ikut kemari. Karena saya tidak mau kamu menggoda putra saya lagi” ucapan dengan nada tajam itu sukses membuat emosiku bergejolak. Aku mencoba menghela nafas panjang untuk mengurangi emosi yang merambati kepalaku ketika mendengar kata-kata wanita paruh baya di depanku ini. Wanita yang bernama Kemala ini tidak lain adalah ibu dari mantan kekasihku yang merupakan ayah biologis dari janin yang aku kandung.

“Maaf tante saya rasa hal yang tante takutkan tidak akan pernah terjadi” ucapku dengan nada tenang setelah berhasil mengendalikan diriku.

“Siapa yang bisa menjamin kata-kata kamu itu. Apalagi.....”ucapannya terhenti sambil menatap perutku dengan tatapan jijik. Yang harus aku syukuri hari ini aku memakai baju yang agak longgar sehingga perutku yang memang belum terlalu terlihat membuncit tidak terlihat. Aku yang menyadari maksud dari perkataannya menatapnya tajam.

“Tante tenang saja, jejak dari anak tante ditubuh saya sudah saya hilangkan. Karena jujur saya juga merasa jijik dengan apa yang ada ditubuh saya “ucapku dengan nada dingin. Maafkan mama nak, mama sangat menyayangi kamu tapi mama harus berbohong didepan nenek kamu ini ucapku dalam hati.

“Baguslah kalau begitu”ucapnya dengan senyum jumawa “tapi saya peringatkan lagi sama kamu, jangan pernah mendekati anak saya lagi. Karena sampai kapanpun saya tidak akan merestui anak saya menjalin hubungan dengan wanita murahan seperti kamu” ucapnya tajam. Aku hendak membuka mulutku ketika ada suara yang menyela.

“Tolong jaga kata-kata anda. Saya tidak suka ada yang berkata kasar terhadap istri saya” Aku langsung menoleh ke samping ketika ada lengan yang merengkuh bahuku posesif. Aku menemukan malaikatku, menyelamatkanku lagi saat ini. Melihat itu kedua sudut bibirku tertarik keatas. Saat ini aku merasa memiliki teman menghadapi segala masalah.

“Is...istri?” tanya wanita bernama Kemala di depanku ini dengan tergagap.
“Oh...jadi kamu sudah menemukan mangsa baru ya?"tanyanya sambil menatapku meremehkan. Kemudian tatapannya berpindah kearah Ardhan.

"Heh....anak muda kamu itu bodoh karena bisa diperdaya oleh wanita ini. Asal kamu tahu wanita yang kami akui istri ini tidak lebih dari wanita murahan yang....”

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) Where stories live. Discover now