15. Taramitha Alvina

1.4K 240 21
                                    

Selamat Membaca
🍂🍂🍂

Setelah Ardhan berangkat kekantor hal pertama yang aku lakukan adalah mencoba menghubungi papa. Setelah kedua orang tuaku bercerai mereka memang hidup terpisah denganku karena mereka sudah menikah dan memiliki keluarga baru. Mereka bercerai waktu usiaku masih 6 tahun. Usia anak yang masih sangat membutuhkan figur kedua orang tuanya.

Awalnya ada mama yang mengurus ku, tapi ketika mama menikah dia menitipkan ku pada nenek yang tidak lain orang tua Mama. Saat ini Mama tinggal di Bali mengurus usaha restorannya dengan suami baru nya. Sedangkan Papa tinggal di Magelang, lumayan dekat dari sini kalau aku mau kesana. Tapi sayangnya keinginan untuk datang dan menemui papa tidak ada sama sekali. Bukan aku membenci mereka, aku hanya kecewa dengan perceraian yang mereka pilih untuk menyelesaikan masalah. Lebih kecewa lagi ketika mereka berdua seolah tidak menginginkanku hidup bersama mereka dan mengabaikanku.

Aku merasa menjadi orang asing dan tak dianggap ketika menginap dirumah baru papa. Bukannya keluarga baru Papa menyiksaku dan memukulku seperti sinetron ibu tiri yang hits itu, hanya saya aku merasa ada sebuah tembok yang menghalangi hubungan kami menjadi akrab layaknya saudara. Terutama karena sikap papa yang cenderung cuek terhadap anak-anak nya.

Sementara dengan mama, aku tidak  suka dengan suaminya. Suami mama yang sekarang adalah warna negara asing keturunan Belanda dan dia mengerikan. Aku menyebutnya mengerikan karena memang aku pernah punya pengalaman traumatik dengan laki-laki itu. Dulu aku pernah hampir diperkosa waktu SMP kelas 3 saat aku berlibur ketempat mama. Untung aku berhasil kabur saat itu. Dan sejak saat itu aku tidak mau lagi pergi ketempat mama apapun alasannya. Dan buruknya lagi ibuku itu tidak berusaha bertanya kenapa aku tidak mau kesana lagi. Jadi semenjak saat itu kami jarang bertemu dan komunikasi. Karena mama memang jarang pulang ke Pacitan, mungkin hanya satu tahun sekali untuk melihatku dan orang tuanya. Dan yang terjadi aku akan menginap ditempat salah satu sahabatku kalau suaminya ikut pulang. Aku hanya tidak ingin kejadian mengerikan itu terulang lagi. Dulu aku bisa selamat tapi kalau terjadi lagi siapa yang tahu aku bisa selamat atau tidak.

Untuk kebutuhan materi Papa dan mama memang tidak pernah absen dalam mentransfer sejumlah uang untuk semua kebutuhanku, tapi untuk kebutuhan batinku mereka alpha. Orang tuaku menganggap uang bisa mengganti kasih sayang yang tidak mereka berikan padaku selama ini. Untunglah selama ini aku punya tiga ayah dan ibu pengganti, yaitu orang tua Rena, Rara dan Diandra. Mereka telah menyayangiku dan menganggapku anak kandung mereka sendiri.

Aku menghela nafas panjang, ini sudah panggilan ke tiga yang tidak diangkat oleh Papa. Aku memang jarang berkomunikasi dengan Papa saat pagi begini, biasanya aku akan menelfon beliau saat siang atau sore hari ketika beliau break dari pekerjaanya. Papa adalah seorang dokter spesialis orthopedi. Aku mencoba menghubungi Papa sekali lagi, dan kalau tetap tidak diangkat aku akan menghubungi Papa nanti saat jam makan siang.

“Assalamu’alaikum Ra, ada apa? Uang kamu habis?” Aku menghela nafas ketika rungu ku mendengar kata-kata papa. Kenapa kalau aku telfon selalu nanya tentang uang? apa aku ini terlihat seperti anak matre yang hanya menghubungi orang tuanya Kalau butuh uang? “Kalau tidak penting kamu telfon lagi nanti saja, Papa mau ada rapat.”lanjutnya lagi ketika aku hanya diam.

“Tunggu pa, aku mohon dengar aku dulu pa. Aku cuma minta waktu 5 menit yang papa punya” sangat miris, bahkan hanya untuk waktu lima menit saja, aku harus memohon.

“Ada apa? Kalau tentang wisuda kamu tenang aja, papa dan keluarga papa pasti datang” ucap papa kemudian. Aku hanya meringis mendengar papa bilang tentang keluarganya, lalu aku ini siapa baginya?

“Bukan itu” Aku mengambil nafas panjang sebelum mengatakan sesuatu yang pasti membuat papa murka “aku mau bilang kalau minggu depan aku akan menikah” ucapku berusaha tenang.

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) Where stories live. Discover now