17. Taramitha Alvina

1.3K 236 18
                                    

Ada yang kangen pasangan ini??? 🤔

Terima kasih untuk vote dan comment di part sebelumnya.... Part ini ramaikan juga ya 😊😊😊

Selamat Membaca
🍂🍂🍂

Mendengar berita dari Ardhan yang mengatakan papa akan datang entah mengapa membuat kepalaku mendadak blank. Setahuku papa adalah orang yang cuek dan tidak perduli dengan segala tingkah lakuku. Pernah dulu waktu SMA karena terlalu rindu dengan beliau dan ingin bertemu aku sengaja membuat masalah agar papa dipanggil ke sekolah. Aku sengaja meminta pada sekolah memanggil papa pada pada hari sabtu. Karena biasanya pada hari sabtu papa akan mengambil jatah liburnya. Dan yang terjadi adalah papa tidak datang sama sekali. Dia hanya berkata lewat telfon padaku untuk menyelesaikan masalahku sendiri dan kalau memerlukan uang dia akan langsung mentransfer nya. Sungguh papa yang luar biasa bukan?

Sejak saat itu aku memutuskan untuk tidak pernah menceritakan masalah kehidupanku dengan papa. Bahkan untuk meminta uang pun tidak aku lakukan. Selama ini papa sendiri yang berinisiatif untuk mengirimi ku uang, dan untuk masalah nominal aku tidak pernah meminta. Karena beliau akan langsung menelfon pihak sekolah untuk meminta rincian biaya sekolahku, dan itu berlanjut hingga aku kuliah.

Dan kalau hanya karena telfon ku 2 hari yang lalu dan papa langsung datang hari ini, ini seperti suatu keajaiban.

"Mitha hei.... Kamu kenapa?"ucapan Ardhan dan genggaman tangannya di telapak tanganku menyadarkanku dari rasa kaget ku.

"Aku.... Aku cuma nggak nyangka saja kalau papa mau datang mas" ucapku jujur.

"Kamu tenang ya, saya akan berusaha untuk mendapatkan restu papa kamu supaya pernikahan kita tetap bisa terlaksana sesuai jadwal" Aku memandang Ardhan penuh arti. Sebenarnya aku tidak terlalu khawatir dengan restu papa, bahkan tanpa restu papa pun aku akan tetap menikah dengan Ardhan. Karena bagiku pilihan hidupku ada ditanganku sendiri, jadi restu kedua orang tuaku tidak akan berpengaruh pada keputusanku nantinya.

"Mas, mau mengabulkan permintaanku?" tanyaku akhirnya masih dengan mata yang fokus menatap mata Ardhan.

"Apa? Kalau saya bisa pasti saya akan lakukan"

"Nanti kalau papa ngajak berantem, mas balas aja. Kalau papa mukul mas Ardhan, mas juga harus balik mukul papa, jangan pasrah saja" Ardhan mengernyitkan kening dengan raut wajah bingung. "Papa itu emosian mas, biarpun umurnya sudah tua tapi melampiaskan emosi dengan kekerasan itu sudah menjadi ciri khas papa. Walaupun aku percaya mas bisa membuat papa tumbang dengan satu pukulan kalau masih mau, tapi melihat kepribadian kamu aku yakin kalau mas akan lebih mengalah sama yang tua. Makanya aku minta buat mas lawan papa."Mendengar penjelasanku Ardhan malah tertawa renyah. Apa permintaanku ada yang lucu?

"Kenapa malah tertawa?"tanyaku tak mengerti.

"Kamu lucu, aku kira kamu memikirkan bagaimana caranya mencari restu papa kamu. Ternyata malah kamu mengkhawatirkan saya?" Mendengar jawaban Ardhan aku mendengus keras.

"Kalau masalah restu aku mah nggak ribet mas, direstui atau tidak aku akan tetap nikah sama kamu. Ini hidup aku jadi keputusan mutlak ada di tangan aku" ucapku sebal. Ardhan tersenyum lembut, Tiba-tiba tangan kanan nya terangkat menyampirkan rambutku yang berantakan kebelakang telinga.

"Restu orang tua itu penting Mitha. Biar bagaimanapun kamu wanita, yang kodratnya setelah itu ikut laki-laki yang menikahi kamu. Makanya saya harus meminta kamu secara baik-baik pada orang yang telah berjasa membuat kamu ada di dunia ini" Mendengar jawabannya aku speechless. Laki-laki ini benar-benar sesuatu. Sangat jarang ada laki-laki yang berfikiran seperti Ardhan. Aku baru akan menimpali ucapannya ketika bel rumah Ardhan dipencet dengan tidak sabar. Aku menghela nafas panjang, pasti itu papa ucapku dalam hati.

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) Where stories live. Discover now