6. Rafardhan Faresta

1.4K 199 11
                                    

Hai... Hai.....
Ketemu lagi dengan pasangan ini....

Terimakasih yang sudah meninggal kan jejak di part kemaren,.... Yuk ramaikan juga part ini 😁😁

Selamat Membaca
🍂🍂🍂

Aku sedang membereskan beberapa berkas dimeja ku ketika HP ku berbunyi. Di sana nama Pak Calief tertulis jelas.

“Ya pak?”

Dhan pekerjaan kamu sudah selesai kan?” tanya bos ku diseberang sana.

“Sudah pak? Saya hanya tinggal minta tanda tangan bapak besok pagi untuk beberapa proyek yang akan mulai” jawabku tenang.

Bagus. Kamu ke rumah sakit sekarang saja, bawa dokumen yang harus saya tanda tangani sekalian jadi besok kamu tidak repot lagi ke rumah sakit pagi-pagi. Dan saya mau minta tolong sama kamu nanti pulangnya sekalian kamu antar Rara dan teman-temannya pulang ke rumah ya” perintah dari pak Calief ini entah kenapa membuat sudut bibirku terangkat. Walaupun sebenarnya hari ini aku lumayan lelah dengan segala pekerjaan yang dilimpahkan padaku, tapi aku tidak akan menolak perintah bos ku yang satu ini.

“Baik Pak” ucapku mantap. Kenapa rasanya datang ketempat orang sakit jadi menyenangkan begini? Ucapku dalam hati.

Jalan menuju rumah sakit lumayan lenggang, hanya butuh sekitar 30 menit aku sudah sampai di parkiran. Aku hendak berjalan menuju ruangan rawat bu Rena, ketika melihat pak Calief sudah berdiri didepan pintu masuk.

“Pak, kenapa disini?” Sapaku ketika aku sudah berada didepannya.

“Saya dari supermarket jadi nungguin kamu sekalian Ar, mana dokumennya?” Aku langsung menyerahkan dokumen yang berada di tanganku. “Kamu tunggu di mobil saja, sebentar lagi mereka saya suruh pulang” ucap nya sambil mengembalikan dokumen itu padaku. Aku hanya mengangguk patuh mendengar perintahnya. Kemudian membalikkan tubuhku dan berjalan menuju mobilku lagi.

Sekitar 10 menit kemudian aku melihat ketiga wanita cantik itu berjalan menuju parkiran. Aku memutuskan keluar dari mobil dan bersandar di kap depan mobil, saat melihat mereka toleh kiri kanan seperti mencari mobil jemputan.
Rara dan Diandra tersenyum kearahku ketika melihatku. Sedangkan Taramitha terlihat sedikit kaget ketika melihatku, tapi itu hanya sebentar. Aku mengernyitkan dahi, apa dia tidak tahu kalau aku yang akan mengantar mereka.

Aku tetap memperhatikannya yang berjalan dibelakang Rara dan Diandra sambil memijat pangkal hidungnya. Apa dia sakit? Karena agak khawatir aku berjalan kearahnya. Belum sempat bertanya keadaannya tangan dan kaki ku bergerak cepat menangkap tubuhnya yang limbung dan hampir menyentuh tanah.

"Mitha....Mitha” panggilku sambil menepuk pipinya, tapi tidak ada respon. Sedangkan teman-temannya juga sudah berseru panik. Aku langsung mengangkat tubuhnya ala bridal style.

“Kita bawa ke UGD saja sekarang”ucap ku panik sambil berjalan menuju UGD. Mereka berdua berjalan mengikutiku di belakang.

Sampai di UGD, Mitha langsung diperiksa oleh seorang dokter wanita. Aku dan teman-temannya hanya bisa menunggu dengan cemas diluar ruangan.

“Keluarga Ibu Taramitha”ketika salah satu perawat menyebut nama Mitha kami bertiga spontan mendekat.

“Kami berdua sahabatnya Sus”ucap Rara langsung.

“Lalu suaminya?” mendengar pertanyaan perawat itu aku mengerutkan kening bingung. Bukannya Mitha masih single lalu buat apa perawat ini bertanya seperti itu?

“Sus maaf, sebenarnya....”

“Sebenarnya  masnya ini suami Mitha Sus”Rara langsung menyela kata-kataku yang ingin menjelaskan. Aku spontan menoleh kearahnya dengan mata melotot kaget. Maksud perempuan ini apa, bilang aku suami Mitha? Melalui tatapan matanya Rara memohon agar aku tidak memperpanjang masalah ini sekarang. Seakan melalui tatapannya dia mau bilang nanti saya jelaskan mas.

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) Where stories live. Discover now