8. Rafardhan Faresta

1.4K 197 3
                                    

Selamat hari minggu.... Di minggu yang cerah ini aku kembali sama pasangan ini..... Semoga nggak bosan 😁😁

Selamat Membaca
🍂🍂🍂

Menuruti permintaan Rara, semalaman aku hanya berdoa pada sang Pencipta untuk memberiku jalan keluar terbaik dari masalah yang membuat hatiku bimbang. Kali ini aku benar-benar memasrahkan semuanya pada yang maha Kuasa.

Dan mungkin Tuhan sangat menyayangiku sehingga aku langsung diberi petunjuk melalui mimpi. Hingga ketika bangun tidur tadi aku merasa mendapat keyakinan untuk mengambil keputusan besar terkait masa depanku.

Aku berangkat kekantor lebih pagi karena hari ini aku harus memimpin Rapat menggantikan pak Calief yang tidak bisa hadir karena merawat sang istri. Inilah salah satu beban tugasku ketika bos besar absen ke kantor. Tapi tidak masalah untukku, karena walaupun beban kerjaku bertambah 2 kali lipat tapi itu berbanding lurus dengan bonus yang akan aku dapatkan nantinya.

Rapat itu hanya perlu waktu sekitar 30 menit, karena hanya membahas soal proyek baru yang dokumennya sudah ditandatangani pak Calief kemarin. Selesai rapat aku langsung ingin kembali keruangan ku tapi langsung dicegah oleh manager keuangan.

"Ada apa?" tanyaku langsung tanpa basa basi.

"Maaf Pak, kami membutuhkan tanda tangan bapak untuk approval pencairan dana" aku menerima proposal yang diserahkan kepadaku dan membacanya. Untuk dana sebesar ini aku tidak mungkin mengambil keputusan sendiri. Di kantor ini aku memang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terkait apapun, tapi apabila itu terkait soal dana dan dananya besar aku akan tetap melaporkan pada bos besar.

"Untuk dana sebesar ini harus atas persetujuan Pak Calief"

"Tapi pak pak Calief belum masuk, dan proposal ini harus mendapat approval hari ini juga supaya besuk dananya sudah cair" Aku menghela nafas pelan.

"Ya sudah, saya akan mintakan tanda tangan sekarang" jawabku tegas sambil melangkah menuju ruangan ku untuk mengambil kunci mobil.

Untungnya jalanan tidak terlalu ramai, sehingga aku bisa cepat sampai dirumah sakit. Aku langsung menuju ruangan rawat bu Rena setelah tadi menelfon pak Calief untuk memberitahu kedatangan ku. Tapi dilorong rumah sakit aku bertemu dengan kedua sahabat Mitha. Aku mengerutkan kening dan bertanya dalam hati mereka berdua mau kemana? Mitha siapa yang menjaga di ruangan?

"Mas Ardhan" teriak Rara ketika menyadari keberadaanku. Mereka berdua mendekat kearahku.

"Kalian mau kemana?"tanyaku akhirnya.

"Kita mau ke kantin mas, cari sarapan dulu" jawab Diandra santai.

"Mas Ardhan mau ketemu kak Calief?" Tanya Rara padaku.

"Iya, saya mau minta tanda tangan" ucapku santai sambil melambaikan proposal yang aku pegang.

"Hari ini mas sibuk atau tidak?"tanya Rara hati-hati.

"Memang kenapa?" Tanyaku sambil mengerutkan kening. Kalau mau jujur hari ini jadwal ku sangat padat.

"Nanti setelah ketemu mas Calief, mas Ardhan tolong temani Mitha dulu ya karena sebentar lagi akan ada visite dokter. Kasian kalau pas ada dokter datang tidak ada keluarga yang berada di samping Mitha. Itupun kalau mas tidak sedang repot, tapi kalau repot mas bisa langsung ke kantor" ucap Rara llagi dengan cengiran lebar. Entah apa maksudnya anak ini memintaku menemani sahabatnya itu. Dan apa dia bilang tadi, keluarga?

"Saya bisa, tapi tidak bisa terlalu lama. Satu jam lagi saya harus bertemu klien di kantor" ucapku sambil melihat jam tangan ku. Kalau hanya menemani sekitar 30 menit aku bisa karena kalau ngebut jarak kantor ke rumah sakit itu sekitar 30 menit. Jadi masih bisa tepat waktu bertemu klien.

GF Series 2 : PELABUHAN TERAKHIR (END) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن