🐇45

2.3K 323 76
                                    



Happy Reading All


⚠Typo adalah seni! 👍













Malam sudah larut dan waktu menunjukan pukul 10 lewat 15 menit namun Minhee belum ada niatan untuk berangkat tidur. Dirinya lebih memilih berada dibalkon menikmati angin malam yang dingin menerpa disekujur tubuhnya. Minhee masih ingat insiden didepan terminal satu jam lalu. Dirinya tidak menyangkan jika akan bertemu dengan Yunseong disana.

Mengingat apa yang dikatakan Yunseong tentu Minhee akan menolaknya. Jika dipaksa kembali kesana dengan alasan hutang sang ayah maka Minhee akan tetap menolak. Minhee sudah mendapat pekerjaan yang berpenghasilan. Jadi Minhee yakin sedikit demi sedikit hutang ayahnya pasti akan terbayar lunas.

Minhee memang berniat ingin melupakan semuanya tentang Yunseong. Menjauh dari kehidupannya, berusaha tidak menemui atau bertemu dengan orang tuanya, dan mencoba untuk menghilangkan keberadaannya dari Danhee maupun Hyunjin. Bahkan Minhee sempat berpikir ingin pindah dari rumah Seungyoun kerumah kontrakan baru berdua saja bersama sang ayah. Minhee hanya ingin memulai kehidupannya dari awal bersama sang ayah dan melupakan semua insiden-insiden yang telah berlalu.

Ah, berbicara soal Yunseong dirinya jadi teringat soal bibi Shin yang dipenjara. Minhee masih bingung ingin membebaskan bibi Shin dari penjara atau tidak karena bibi Shin juga yang membuatnya berakhir seperti ini. Tapi jika dipikir-pikir ini memang tidak sepenuhnya salah beliau, bibi Shin melakukan itu semata-mata hanya untuk melindungi ibunya. Minhee menjadi tidak tega dan ingin membebaskannya saat ini juga.

Astaga Minhee kurang baik apa sih? Membebaskan seseorang yang telah menjebak dirinya dengan begitu mudah. Minhee menangkupan wajahnya dikedua lengannya. Minhee orang yang baik tapi mengapa orang-orang selalu jahat padanya? Kenapa? Minhee tidak mengerti.

"Minhee"

Minhee menolehkan kepala saat mendengar sang ayah memanggilnya. Seungwoo masuk ke kamar Minhee dengan membawa nampan kecil berisi camilan puding cokelat dan segelas susu.

"Ayah"

"Kebetulan ayah membawakanmu puding dan susu. Kalau kamu nggak mau makan yang berat setidaknya makanlah camilan ini"

Seungwoo meletakan nampan dimeja nakas lalu duduk dikasur anaknya. Minhee masuk ke kamar kembali duduk disamping ayahnya, memeluk (menyamping) lalu menyenderkan kepalanya dipundak sang ayah nyaman.

"Kenapa Capek kerja lembur, hm?"

Seungwoo mengusap kepala Minhee lalu turun kepundaknya. Minhee memejamkan mata sejenak lalu mengangguk kepalanya kecil.

"Hm.mh..."

"Kenapa kau tidak tidur malah keluar balkon, kau tidak merasa dingin atau mengantuk?"

Minhee menggeleng kepalanya pelan menanggapi pertanyaan ayahnya dan mempererat pelukannya.

"Ayah"

"Hm?"

"Minhee tidak tahu harus bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

Minhee diam sejenak sambil merasakan tangan besar ayahnya yang menepuk kepalanya pelan. Minhee menghembuskan nafas menatap dinding kamarnya.

"Soal bibi Shin..."

"Ayah pasti sudah tahu soal bibi Shin, Minhee tidak tahu harus memaafkannya atau tidak?"

"Menurut ayah, apa yang harus Minhee lakukan?"

Seungwoo menghentikan menepuk kepala Minhee lalu melirik anak semata wayangnya itu. Seungwoo tersenyum kecil kemudian kembali menepuk pelan kepala Minhee.

Babysitter, I Love You | [Hwang Yunseong X Kang Minhee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang