ʙʟuʀʙ

5.7K 1.1K 129
                                    

Pandanganku mengedar memandang satu persatu orang yang duduk bersama keluagaku di ruang tamu. Jadi mana diantara kedua pria muda itu yang datang melamarku hari ini? Yang berambut klimis belah pinggir--yang mirip sugar daddy--atau yang berponi? Tapi yang berambut klimis terasa sangsi, karena ada istri disebelahnya yang mendampingi. Atau memang benar pria berponi yang sedang memangku anak putri?

Ndoro Ayu berdiri, menuntunku untuk duduk di tengah sofa bersebelahan dengannya dan Bapak.

"Niat kedatangan saya dan keluarga saya ke sini untuk mengkhitbah Aeera."

Mataku mengerjab beberapa kali, memastikan memang benar pria berambut klimis yang tadi memintaku menjadi istri? Rasanya ingin menyangkal, tapi kenyataannya memang dia yang membuka mulutnya pertama kali.

"Tapi saya nggak punya cita-cita jadi istri kedua," jawabku spontan.

"Hah?"

Mereka melongo menatapku dengan tatapan bingung seolah aku baru saja mengatakan kucing bernapas dengan insang. Ada apa dengan mereka semua, memang tadi ada yang salah ya dari kalimat yang aku ucapkan?

Don't Fall in Love, It's a Trap! [✔]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu