7

2K 135 2
                                    

Bila sesuatu yang diharapkan tak melulu memberikan hasil, lantas apa guna nya doa bila tak kamu pergunakan?

...

Niko terbangun dengan sedikit terengah nafasnya terasa sesak bayangan itu muncul kembali, perasaan gundah menghampiri.

Kaki Niko diturunkan untuk menginjak tanah taman, badannya membungkuk mengatur nafas yang semulanya tersengal.

Sesal itu terus terasa, Dirinya tak seharusnya menjejaki rasa kecewa dengn berdiam diri, menyesal tanpa adanya aksi.

Udara yang Niko hirup mulai menormal, hati Niko berkecamuk menyuruh dirinya untuk pergi agar rasa salah tak terus ia miliki, namun otak seakan berperan aktif mengulang janji yang sudah ia beri.

Niko berjalan menuju kedai kecil di pinggir taman bertuliskan 'kedai Blue's' untuk memesan segelas kopi hangat untuk mencairkan akal yang seakan beku tertelan oleh kekosongan.

"kopi Espresso dengan pancake madu?" ucap pelayan mengulangi pesanan yang telah Niko pesan.

Niko mengangguk kecil dan tersenyum ringan membalas ucapan pelayan cantik itu, Niko menyilangkan lututnya kemudian menyenderkan bahu untuk mencari rasa nyaman.

Mata Niko menjelajah tak tentu arah memperhatikan setiap orang yang berlalu lalang dihadapannya.

"ini pesanannya kak." Niko menerima kopinya kemudian menyicipi rasa kopi espresso dan membiarkan pelayan itu menaruh pancake madunya di meja yang ia tempati.

"terima kasih," ucap Niko halus setelah merasa pelayan itu telah selesai meletakkan Pancake madunya dengan baik.

"sama-sama kak, selamat menikmati!"ucap pelayan dengan riang, dan pergi meninggalkan Niko sendiri. Perut niko terasa mulai kembali normal dari yang sebelumnya terasa ingin rasanya mengeluarkan sesuatu yang ada didalam perutnya.

Pandangannya menjelajah memperhatikan sudut demi sudut yang ada disekelilingnya,

'aku merindukan mu luky, maafkan aku sejak awal seharusnya kita tidak bertemu.' Niko mempercepat suapan nya,

...

"apakah kamu bisa membantuku lee?" ruangan terasa mencekam, dinding-dinding mengeluarkan suhu yang dingin menemani dua manusia yang sedang saling membutuhkan.

"apa imbalan bila aku bersedia membantumu Niko?" Niko menimang sesuatu untuk imbalan yang akan diberikan pada kawannya itu.

"rumah? Mobil? Apapun akan aku beri untukmu Lee, asal kamu bisa membawa Luky dengan selamat."ujar Niko lugas, Niko meminta bantuan pada kawannya yang bernama Lee thanat.

"kau tidak sama seperti dulu Niko Ferry, aku tidak menyangka bahwa sosok Niko yang sangat ditakuti ini meminta bantuan pada kaum rendahan sepertiku ini? Benar-benar tidak bisa dipercaya." lee melemparkan senyum kemenangan pada Niko, sedangkan Niko tetap diam tidak memperdulikan apa yang lawan bicaranya lakukan.

"jadi?" tanya Niko kemudian

"aku ingin sebuah rumah lengkap dengan perabotan yang ada didalamnya."

"apapun untukmu Lee, ingat kau harus membawanya dengan selamat."

Berbeda (MxB)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora