24

540 42 0
                                    

"Niko  please! " tarikan itu membawanya sedikit terhuyung kebelakang. Lelah sebenarnya marah pada Luky. Disamping bisa melihatnya merengek, Niko juga cape menahan rasa gemas ingin menguntal Niko biar dia bisa berenng bebas dilambung milik Niko. 

Luky menarik pelan pakaian Niko dari belakang. "Niko, katanya mau nemenin aku main? Kok kamu malah marah? Aku minta maaf, aku tau aku salah karena ngomong yang seharusnya aku gak boleh ucapin kekamu. " Niko melihat pinggangnya yang di bawa Luky dalam pelukannya. Rasanya nyaman sekali, dan Niko belum pernah merasakan hal semacam ini.

Pipi Niko memanas malah melepaskan pelukan Luky yang dianggap pas dan nyaman, kemudian meninggalkan Luky sendirian.

"Nikoooooo! " Rengek Luky lagi sembari mengejar langkah Niko yang lebar. 

Luky memegang tubuh bagian belakang pada bekas jahitan yang belum kering.

Jahitan itu terasa panas dan nyeri, apakah seharusnya Luky tidak banyak bergerak terlebih dahulu sebelum jahitan miliknya kering? Ah Luky tidak tau, karena saat dokter itu menerangkan apa yang boleh dan tidak boleh Luky kerjakan ia malah termenung dengan segala pikirannya tentang Niko.

Tentang Niko yang khawatir, atau bahkan hampir gila mendapati dirinya yang payah tidak bisa menjaga diri seperti ini. Padahal Luky laki-laki

Dan benar setelah ia bertemu dengan Niko. Niko marah, terlihat jelas dari raut wajahnya yang mengeras. gemeretuk gesekan gigi yang tidak pernah Niko tunjukkan tiba-tiba saja terlihat. 

Luky ketakutan tapi ini juga kesalahannya. Ia tidak bisa kabur meninggalkan yang ia sendiri perbuat.

"Niko, sakit! " Suara Luky melirih seiring kejarannya ke arah Niko melambat. 

Niko berhenti, diam. Tidak berbalik untuk menolong atau memastikan bahwa belahan hatinya baik-baik saja atau pergi menjauh. Dia masih pada Tempatnya.

Luky berjalan tertatih menghampiri Niko. Pasar malam yang beberapa waktu lalu mereka kunjungi sudah tidak lagi berada dalam jangkauan indra melihat mereka.

Mereka berada di pinggir jalan yang sepi namun sekeliling remaja dan laki-laki itu lumayan terang, karena sedikit dibantu oleh lampu jalan yang menerangi. 

"Niko, " Niko tetap diam, menunggu apa yang akan dilakukan oleh Luky.

Luky menarik ujung pakaian milik Niko. "Nik, punggung aku sakit. " setelahnya Luky membawa tubuh Niko kepelukannya dengan Niko yang tetap menghadap kedepan.

"jangan pergi, aku takut. " ucap Luky mendongak melihat belakang kepala milik Niko.

Niko melepaskan dekapan kedua tangan kepunyaan Luky, setelahnya berbalik badan mengarah ke Luky.

"luka mu sakit? " Niko bertanya, Luky hanya diam memperhatikan Niko yang mulai membuka pakaiannya untuk mengecek punggungnya. 

"apakah benar-benar sesakit itu? " Luky mengangguk.

"apakah ini karena aku? " Niko bertanya lagi, tapi Luky diam melihat Niko yang ketakutan.

"maafkan aku. " Niko berdiri tegap melihat raut wajah Luky. Ditatapnya makhluk mungil di depannya dengan gelisah.

"peluk aku, maka sakit itu akan hilang! " Luky merentangkan kedua tangannya memberi petunjuk bahwa ia ingin dekapan.

....

Hari semakin malam langkah kakinya kian melambat. Alex tidak bingung bila ia diberikan sebuah pilihan antara kekayan dengan persahabatannya. Alex juga tidak menyesal dengan apa yang dia pilih.

Dia juga tidak tau mengapa ia meninggalkan James begitu saja tadi, tapi ia seakan di ejek karena memilih persahabatan diatas apa yang telah ditawarkan oleh atasannya itu. 

Bisa-bisanya James tega menukar kebahagiaan milik Niko yang selama ini Alex inginkan meski bukan dengannya?.

Ia menyerah dan memberikan Niko untuk bahagia dengan Luky, tapi ia yakin bahwa Alex tidah kalah dengan menukar ketentraman hidupnya.

Alex yang telah memendam rasa cintanya pada Niko pada saat pertama kali mereka bertemu, pada saat Niko mengulurkan tangannya membuka pintu yang selama ini terkunci rapat.

Membawa kegelisahan yang sempat ia rasakan.

Tapi dengan gampang James mengolok-olok pilihannya? Apakah Alex kecewa? Iya dia sedikit kecewa dan marah terhadap James. Tapi ia tidak boleh egois, James tidak mengerti apa yang Alex sebenarnya rasakan. 

Alex yang menutupi rasa kagum, dan ingin memiliki Niko. James tidak salah tapi entahlah Alex kecewa.

....

Kalian bosen enggak si sama cerita ini? Jujur dong. Keknya cape deh setiap oart aku bilang kalo cerita ini aneh. Tapi bener itu yang aku rasain.

Cerita ini aneh alurnya juga gak tau mau kemana, sumpah aku itu amatir. Aku gatau bikin cerita. Maafkan aku yang mengecewakan kalian semua. 

Btw terima kasih buat 10k views : ') aku gak nyangka bisa sebanyak itu. Aku bener bener gak tau lagi. Tapi aku mau bilang kalo aku berterima kasih banyak-banyak ke kalian. 

I love you all

Berbeda (MxB)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant