13

892 68 5
                                    

Maaf buat typonya, kalo ada typo bilang aku ya...

Happy membaca :)











Setelah kepergian James tadi, Luky diam memperhatikan jalan yang tadi dilalui oleh James. Memikirkan apakah yang tadi Luky tanyakan salah?

Luky rasa tidak, ia bertanya dengan sopan dan tidak asal menurutnya. Atau ada sesuatu yabg terjadi? Namun apa? Apakah tentang kehadirannya?

Bahkan untuk hadir kedunia pun Luky tak ingin apalagi meributi kehidupan orang lain, orang asing seperti Niko dan James.

Terdengar dari nada bicara James ia tidak menginginkan kehadiran Luky. Atau dirinya ada karena kesalahan?

Luky berjalan meninggalkan Kantin Rumah sakit tak lupa membawa beberapa snack pada kantung plastik. Melangkahkan kakinya tak tau arah.

Tiba-tiba saja Luky menemukan banyak tanaman dan pasien yang sedang berjalan-jalan.

Matanya menjelajah sudah lama rasanya Luky tidak sebebas ini. "aku benar-benar rindu kehidupan normalku," gumam Luky.

Luky menemukan kursi taman yang kosong, ia mendekati kursi itu berniat untuk duduk disana sembari melanjutkan snack kentangnya yang tertunda.

"wah, lucu sekali pasangan itu. Aku jadi menginginkan pacar seperti perempuan itu manis sekali, eh tapi aku juga ingin perempuan seksi. Ah perpaduan antara manis dan seksi sangat pantas untuk wanita masa depanku." jelas Luky ketika melihat sepasang anak remaja seumuran dengannya atau mungkin lebih muda darinya saling mencolekkan es krim di wajah lawan bicaranya.

Luky melanjutkan makanannya sampai ia merasa ada seseorang yang duduk disebelahnya, Luky menoleh mendapati pria sepantaran Niko, dan James. Wajahnya putih, hidungnya bangir, bulu mata yang lentik, alis tebal, dan berkulit putih. Oh ini pasti tipe idaman para wanita.

Luky terpaku ketampanan pria disampingnya hampir sempurna seperti Niko, namun tetap Niko yang paling tampan menurut Luky. Bila di urutkan ketampanan itu maka yang menyabet pria tampan pertama versi Luky yaitu Niko Ferry, kemudian orang disampingnya ini, dan yang terakhir James. Oh ya mereka sama-sama tampan namun bedanya pria disampingnya ini memiliki rambut coklat, Niko berambut hitam, dan James Blonde.

"kau terpesona ya dengan ketampananku?" tanya pria itu. luky buru-buru melepaskan tatapan terpesona miliknya. oh gila Luky baru sadar, dirinya saja yang notabennya berjenis kelamin laki-laki saja bisa terpesona apalagi para perempuan.

"kamu lucu sekali, pantas saja Niko bisa seperti itu." lanjutnya.

Luky menoleh ketika mendengar Niko, apakah niko yang ia kenal? Kenapa banyak orang-orang tampan disekelilingnya akhir-akhir ini?

"kenalkan nama aku Alex." Alex mengulurkan tangannya memulai sesi perkenalan mereka. Luky menerima agak ragu, bisa-bisanya orang seperti Luky yag jelek ini mendapatkan teman ganteng-ganteng bak artis.

"aku Luky." jawab luky. Luky memandang pria bernama Alex itu dengan selidik, sepertinya luky merasa aneh karena mulai sekarang banyak orang yang mengenal dirinya. Oh tidak tepatnya Niko dan Luky hanya sebagai bayang-bayang Niko yang terseret menjadi terkenal.

"apakah kau mengenalku?" tanya Luky.

"kenal, um maksudku aku hanya sedikit mengenalmu. Kau adalah Luky seseorang yang manis." jelas alex

"bisa saja kau ini!" Luky tersipu. Kalian pasti tau rasanya dipuji oleh lelaki tampan.

"ah tapi jelas lebih imut serta tampanan diriku, kau jangan senang dahulu!" balas Alex.

Luky memutuskan jabat tangan diantara mereka, melanjutkan memakan snacknya yang tinggal separuh.

"kau sedang apa dimari?" tanya Luky, Alex menyenderkan punggungnya pada senderan kursi taman sembari menyamankan duduknya.

"menjenguk teman,"

Luky mengangguk mendengar jawaban dari Alex.

"apakah kau menginginkan ini?" tanya Luky sembari menyodorkan kantung berisi snack.

Alex menggeleng menjawab pertanyaan luky. Namun Luky tetap kekeh dan mengambil salah satu snack yang belum dibuka dan disodorkannya pada Alex.

"nih ku beri kepadamu satu sebagai tanda pertemanan kita. Hanya satu karena aku tidak akan memberimu lagi." Luky langsung mengeratkan kantung plastik dengan isi beberapa sisa bungkus snack kentang yang tadi dibelinya.

Keduanya saling terdiam, berkelana dengan pikirannya masing-masing. Hingga tidak sadar Luky telah membuka bungkus snack yang ke tiga kalinya

"bagaimana luka yang ada dipundakmu?" alex mengintrupsi keheningan diantara mereka.

"um kurasa sebentar lagi sembuh, aku juga sudah diperbolehkan untuk pulang tau. Sayangnya teman ku ngotot agar diriku tetap tinggal beberapa hari lagi di rumah sakit ini. Dia tidak tau saja kalau aku bosan duduk berdiam diri menunggu dokter atau perawat mengecek keadaanku.

bahkan sebenarnya aku dilarang oleh dirinya agar tidak membeli snack ini. Untung saja ada teman dia yang menurunkan ke egoisan miliknya." jelas Luky menggebu-gebu, bila diingat-ingat ia sangat membenci Niko hari ini.

"kenapa dia begitu?" tanya Alex

"entahlah aku juga tidak tau, biarkan saja. Uhh... Ingin sekali rasanya aku memukul orang itu." Alex terbahak melihat tingkah Luky, jelas Alex sangat tau siapa yang dimaksud oleh lelaki kecil disebelahnya ini.

"sebentar bagaimana kau tau bila aku mendapatkan luka di pundak?" Luky menyadari sepertinya seseorang disebelahnya ini bukan orang asing biasa.

"aku melihat lilitan perban yang ada dipundakmu itu. Dan ku rasa tebakanku benar, pundakmu habis terluka." Alex menunjuk pundak milik Luky yang sedang diperban.

Luky menyembunyikan rasa malunya dengan berpura-pura melanjutkan snack yang tertunda.

"ah, kurasa aku sudah telalu lama meninggalkan kamar ku. Sepertinya aku harus pergi sekarang bye Alex, Semoga kita bisa bertemu kembali." Luky melambaikan tangannya kearah Alex dan mulai meninggalkan taman.

Luky sudah mulai menghilang namun tanpa diduga Alex berteriak dan menghampiri Luky.

.
.
.





Huwa senang sekali rasanya aku bisa ngelanjutin cerita gaje aku. Semoga kalian suka dan enggak bosen.

Kalian ngerasa aneh gak si sama cerita ini? 
Aku butuh saran kalian sama penulisan aku.

Sekalilagi terima kasih buat kalian yang masih setia ngikutin cerita ini sampe sejauh ini. Sebenernya gak jauh si baru part 13 juga belom sampe ber puluh puluh part. Tapi aku sayang kalian. : ')))

Berbeda (MxB)Where stories live. Discover now