23

573 45 7
                                    

Permainan Niko Dan luky harus terhenti pasalnya setelah Turun dari kora-kora yang mereka naiki, tadi tiba-tiba saja Niko pucat dan berlari menuju tempat sampah yang telah tersedia. Niko memutahkan isi dalam perutnya dan Luky menghampiri Niko membantu untuk memijat leher belakang milik Niko.

"Ish, kau ini merepotkan Saja!" Niko memandang Luky setelah dengan teganya ia melontarkan pernyataan yang membuat dirinya sakit hati.

"Oh, I see." Celetuk Niko membalas perkataan Luky.

"oke kalau menurutmu aku merepotkan. " Niko pergi meninggalkan Luky yang mematung dihinggapi perasaan bersalah. Luky berlari mensejajarkan langkahnya dengan Niko. Sedangkan Niko sendiri memilih diam tidak mengurusi orang yang sebelahnya lakukan.

"Ah-ah niko maaf aku tidak bermaksud untuk berkata seperti Itu!" Luky memegang ujung kemeja yang dikenakan Niko. Menarik ulur seperti anak kecil yang meminta permen kepada ibunya. Permintaan maaf luky Niko abaikan, ia sangat sakit hati ketika luky dengan mudahnya berbicara bahwa ia merepotkan, meski sebenarnya kalau Niko pikir ia betul sangat merepotkan. Kalian bisa pikirkan saja, masa hanya menaiki kora-kora ia muntah? Tetapi ketika bermain dengan nyawa orang ia malah tertawa.

"Nikooo! "Luky setia merengek pada laki-laki yang ada di depannya yang kemejanya masih ia peganggi karena mencoba meredakan marah orang itu.

"Niko, Jangan marah! " niko tetap pada pendiriannya, bahwa ia masih sakit hati.

...

"Balik ketempat duduk lu enggak? " suara dari James tidak menghentikan langkah kaki milik Alex yang menjauh dari mobil James.

James tetap mengejar, Alex mulai mempercepat langkahnya sesekali mengimbuhi dengan sedikit larian.

Setelah mengatakan bahwa James bodoh karena ingin menukar persahabatan mereka dengan posisi pekerjaan yang menguntungkan buatnya, tiba-tiba Alex membuka pintu mobil yang sedang dikendarai oleh James, membuat si pengemudi tekejut dan malah memberhentikan laju kendaraannya, kemudian Alex melepas sabuk pengaman dan pergi meninggalkan James dengan wajah kesal.

"Kalo lu masih bisa berfikiran untuk hal kaya tadi, mending lu pergi! Gausah ngikutin gua!" teriak Alex dengan tetap melangkahkan kakinya menjauhi James.

James bergeming, ia mengaku bahwa dia egois dengan menuntut Alex seperti itu dan menyalahkan Luky. Seharusnya tidak ada yang patut James salahkan, bahkan Luky yang merupakan korban.

Alex Perlahan menghilang seiring tubuhnya yang menjauh dari pandangan. James kembali menuju kendaraannya yang terparkir sangat jauh dari tempatnya saat ini.

Menyalakan mesin mobilnya membelah gelapnya malam. James kesak sekaligus merasa bersalah menjadikan situasi begitu kusut. Sebelum masalah ini terjadi, pertemanan mereka adem ayem apalagi mereka berasal dari kehidupan lampau yang sulit, namun berkat Niko dan Alex yang menemukan James yang sedang berada di depan pagar sekolah dengan pakaian yang robek dan muka babak belur sembari mengulurkan tangan tampa bertanya sesuatu dan membuatnya ketakutan.

Otak James mengutuk semua kelakuannya akhir-akhir ini yang terus menyalahkan keberadaan Luky, serta Niko dan Alex yang seperti orang bodoh menyembunyikan keberadaan anak itu.

...

Wah wah.

Btw aku baru selesai uas tau, doain ya biar jd top global ahahaha. Aamiin

I lopeyou all

Berbeda (MxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang