19

561 53 4
                                    

Tidak ada.

Dapur! Tidak ada.

Toilet! Tidak ada lagi.

Balkon! Tidak, dia tidak ada.

Disemua penjuru ruangan apartemen tidak ada. Ah tidak, dia tidak mungkin meninggalkan ku, aku yakin.

Tapi dia dimana sekarang? Dia pergi tanpa meninggalkan alasan. Dia pergi? Tidak dia pergi lagi!

Aku mengelilingi disetiap ruangan kembali. Dan aku baru tersadar bahwa keadaan apartemenku sudah bersih dan rapih. Bahkan sarapan sudah tersedia di meja makan.

Aku memutuskan untuk mencuci muka dan mengosok gigi ku karena sedari tadi aku bangun tidur yang aku pikirkan hanya satu. Luky tidak ada dalam pelukanku.

Pagi ku kacau tanpa Luky ketika aku membuka mata. Mungkin karena sudah terbiasa mendapati luky yang terpejam ketika aku tebangun dan teringat tentang kesalahanku yang mungkin saja belum bisa Luky maafkan membuatku panik.

Aku meneriaki namanya, memanggil agar ia menjawab seruanku. Tapi yang ada hanya sunyi menyapa. Dan bagaimana halnya aku tak panik?

Kepalaku berdenyut nyeri, ku tarik rambutku kasar untuk menetralkan rasa sakit pada bagian itu.

Oh tidak aku harus bagaimana? Aku tidak bisa pergi begitu saja, tenang Niko! Luky hanya berjalan-jalan disekitar apartemen ini. Dan kau tidak boleh panik!

Aku harus memakan masakan Luky, tidak terlalu banyak yang ia siapkan namun buatku merasa seperti mempunyai istri. Kalian pikirkan saja bagaimana jadi aku, setelah kau membuka mata dari tidurmu kamu akan mendapatkan orang yang amat kau cintai dalam rekuhanmu dan ketika kau selesai mandi ka akan mendapatkkautelah disiapkan makanan untukmu sarapan.

Membayangkan itu membuatku benar-benar ingin menikahi bocah kecil milikku.

Yah benar! Apakah ada yang salah? Dia milikku walaupun ia tak menggangap seperti itu namun beda hal denganku karena aku telah mengklaimnya sebagai milikku. Tunggu saja kalian tidakkan bisa meledekku seperti itu lagi.

Setelah aku menghabiskan makananku Luky belum juga pulang. Aku benar-benar tidak bisa berpikir kembali.

.
.
.

Aku mengunci kamar apartemen ku bergegas mencari Luky yang sudah berjam-jam meninggalkan ku. Tidak-tidak kali ini aku benar-benar membenci tidurku yang bangun terlambat.

Luky tolong!

Aku mencari di beberapa tempat serta koridor di sini, tapi dia belum juga aku temukan. Tuhan, hari ini benar benar dingin dan aku sangat mengkhawatirkan dia.

"Luky! " teriakku entah yang keberapa kalinya.

Aku bergegas menuju lantai paling bawah.  Aku belum memeriksa di tempat itu.

"Luky! " teriakku lagi memanggil namanya, oh tidak aku benar-benar bisa mati bila dia memutuskan untuk meninggalkan diriku.

Aku putus asa.

Aku bingung.

Aku tak mengerti lagi bagaimana menyikapi kehilangan ini.

Aku menyedihkan.

Aku mendudukan tubuh penuh peluhku di bangku taman yang sepi. Tidak ada satu orang pun yang bermain di tempat ini.

"Luky... " aku lelah, aku takut. Sekarang aku harus apa? Bila aku menemukan fakta bila dia pergi? Meninggalkan cinta yang sudah tertata rapih di hati ini? 

Aku harus apa?

....

Haiiiiii....  Terima kasih buat feedback kalian, btw kemaren tanggal 5 November aku ULANG TAHUN tau! Kalian enggak ada yang mau ngucapin selamat ulang tahun ke aku?

Yaudah aku aja yang ngucapin ke diri aku sendiri.

HAPPY BIRTHDAY 18TH MYSELF 😂

Berbeda (MxB)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن