8

1.6K 121 4
                                    

Hai kalian apa kabar??? Aku merindukan kalian hihi. Pasti kalian bosan sama cerita aku yang aneh bin gaje ini wqwq. Maaf yaaa

Happy membaca ❤❤❤










.
.
.

Sekarang Niko sedang berkutat dengan laptopnya, membantu pekerjaan Lee dari jarak jauh. Ia memperhatikan layar monitor pada leptopnya yang menampilkan rekaman CCTV disebuah rumah.

Bukan ini bukan hasil kerja Niko, karena ia tidak mengerti sama sekali mengenai teknologi. Ia hanya ahli dalam bidang berkelahi dan menghabiskan musuhnya dengan pisau kesayangannya.

Lee mengatakan untuknya terus memperhatikan suasana yang ada dirumah itu, dan kemudian memberikan setiap informasi pada Lee.

"bagaimana dengan keadaan didalam rumah ini Nik?" tanya Lee lewat headseat yang tersambung antara dirinya dengan Niko.

"penjagaan disana sangat ketat. Didepan pintu utama ada 2 penjaga sisanya ada didalam rumah. Kamu harus berhati hati Lee." ucap Niko, rasanya ini lebih menegangkan dibandingkan dengan dirinya yang secara langsung terjun dalam situasi itu.

"aku tau. Kau ingat apa kataku Nik? Lakukan apa yang kita rencanakan!" perintah Lee, Niko mengotak-atik laptop yang ada pada pangkuannya itu. Menuliskan sedikit coding pada tampilan layar, kemudian mencocokkan tulisan yang ada pada secarik kertas Lee tuliskan kemarin.

Niko kembali dari jendela coding untuk melihat hasil pada jendela yang lain. Tampilan CCTV pada layar monitornya menghitam, Niko tersenyum mendapati hasil yang menakjubkan itu.

Ia kembali pada tampilan coding dan mengetikan beberapa code pada tampilan itu.

"bagaimana lee?" tanya Niko

"kerja yang bagus. Ternyata kau bisa diandalkan juga dalam hal itu ya Nik? Aku kira kau hanya laki-laki dengan otor saja." Niko terkekeh mendengar ejekan dari rekannya. Ia tidak merasa tersindir karena ia juga cukup bangga dengan hasil kerjanya.

"tak usah meledekku Lee! Lakukan saja pekerjaanmu!" ucap Niko setelah kembali dari tawanya.

"kerjamu bagus Nik, karena lampu pada rumah itu sudah mati aku akan dengan mudah melancarkan aksiku. Jangan lupa 10 menit dari sekarang nyalakan lagi lampunya!" ujar Lee tenang.

Niko memperhatikan jam pada pojok kanan bawah layar monitornya menghitung menit tidak lupa mengetik sedikit coding terlebih dahulu, agar tidak terburu-buru.

Bila kalian bertanya mengapa Niko bisa mematikan lampu pada rumah itu, jawabannya karena dirumah tuan Niko itu memiliki sistem remote control yang bisa Lee hack kemarin meski ia sedikit kesusahan karena security sistem yang sangat handal.

Niko menekan tombol enter pada hasil codinganya, kemudian kembali pada jendela CCTV disana terlihat banyak mayat dengan luka tusuk dan gores pada leher sehingga banyak sekali mengeluarkan darah.

Niko tersenyum ia tidak salah memilih Lee dalam tugas ini. Ah kalian pasti bertanya-tanya mengapa tidak meminta bantuan James ataupun Alex. Karena jawabannya adalah Niko terlalu sayang dengan kawannya itu, dan tidak mau mereka menanggung akibat dari tindakan Niko dalam menyelamatkan pujaan hatinya.

Dan mengapa tidak melakukan sendiri? Karena Niko laki-laki, dan laki-laki tidak akan mengingkari janjinya.

Terus apa bedanya dengan mengutus Lee dalam misi ini? Bukannya sama saja kalau Niko sudah merusak janjinya? Jawabannya yaitu memang, memang ia sidah merusak janjinya namun tidak sepenuhnya merusak.

...

"Niko, aku sudah ada di ruang bawah tanah sesuai dengan apa yang kau ucapkan kemarin." Niko mendengarkan perkataan Lee yang memberi informasi keadaannya. Niko tampak gelisah, Karena ruang bawah tanah tidak memiliki CCTV untuk penjagaannya dan lampu disana juga tidak menggunakan sistem remote control.

"hati-hati Lee, seperti yang kubilang kemarin disana tidak ada CCTV dan aku tidak akan bisa memberimu Informasi tentang keadaan disana." ujar Niko memberitahukan Lee.

"tenang saja Nik, aku sudah mendapatkan Kekasihmu digengamanku, namun kau jangan terkejut dengan..."

"apakah itu Niko kak?" suara itu, suara yang Niko rindukan.

"apakah itu suara dia Lee?" Niko berharap cemas, dadanya sangat senang mengetahui Pujaan hatinya menanyakan dirinya pada Lee.

"iya dan sebaiknya kau perhatikan lagi layar laptop mu itu. Aku butuh bantuanmu untuk melancarkan aksiku Niko! Kau paham?"

"iya Lee, kau terlalu banyak mengaturku kali ini. Tak kubiarkan kau seperti ini nanti."















Yampun aku tau ini aneh, tapi gapapa ya aku sebenernya udah susah buat ngelanjutin cerita ini kaya udah stuck gitu sih. Tapi aku rindu Lucki, aneh aja masa berenti pas luckinya di culik kasian luki dong gabebas bebas.

Makasih buat kalian udah mau mampir dan baca cerita aku.

Aku bukan maniak komen sama vote ko hihi jadi kalian baca aja aku udah seneng. Jangan bosen bosen ya sama cerita gabut aku.

Kap koon ka na phi/nong❤❤

Berbeda (MxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang