12

1.1K 82 2
                                    

Happy reading

Kalo ada typo-typo kasih tau aku yaaa.. Terima kasih <3


























"apakah kamu yakin sudah sembuh?" tanya Niko sembari mengemasi pakaian milik luky.

Luky tersenyum terpaksa menanggapi pertanyaan Niko selanjutnya kembali menyuapi potongan buah apel pada mulutnya.

James hanya memperhatikan percakapan dua orang dihadapannya. Setelah mencari keberadaan Niko beberapa hari lalu, mencoba menghubungi dirinya baru tadi pagi James mendapatkan balasan berupa pesan dari Niko yang meminta bantuannya.

James kira sesuatu terjadi pada Niko, namun yang ia dapati adlah seorang Niko yang dingin itu sedang memperhatikan wajah orang yang mereka culik beberapa pekan lalu dengan tenang.

Sangat mengejutkan bagi James.

"apakah benar tidak apa? Kurasa kau harus berada disini beberapa hari lagi, lagipula perbanmu juga belum dilepas." ujar Niko yang sudah selesai mengepaki pakaian luky, kemudian menghampiri Luky di ranjang pasiennya, mengambil alih garpu dan piring berisi potongan buah apel yang tadi sengaja kupas dan potong untuk menggantikan snack kentang yang luky inginkan.

"aku benar-benar tidak apa, kau terlalu berlebihan tau." balas luky kesal kemudian merebut kembali piring serta garpu yang berada pada genggaman Niko.

James kesal ia berdiri beriniat pergi mencari udara segar. "kak James mau kemana?" Luky menyadari sebenarnya raut wajah James yang mulai berubah.

"ah anu, aku mau ke- ah itu kemana aku mau ke- ."

Niko menatap tingkah James, ah harusnya Niko tidak meminta James untuk membantu dirinya tadi.

"ah iya itu aku mau ke kantin. Kalian ingin menitip sesuatu? Aku ingin membeli roti dan meminum kopi." James menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"bolehkah aku ikut denganmu kak?" tanya luky, Niko menatap garang menunjukkan ketidak sukaan pada pertanyaan luky.

"apa? Mengapa kau memelototiku? Aku hanya ingin membeli snack kentang kesukaanku!"

"tidak! Kau tidak boleh memakan makanan bermicin seperti itu luky!" Niko kesal sedari tadi Luky merengek meminta keripik kentang terus, yang Luky pikirkan hanya keripik kentang, keripik kentang, keripik Kentang terus padahal Niko sudah membelikan banyak buah-buahan untuk luky makan, dan tidak membiarkan luky yang sedang sakit memakan makanan snack bermicin itu.

"sudahlah Nik, biarkan Luky membeli apa yang dia inginkan. Lagi pula luky sudak bukan anak kecil lagi yang perlu kau larang makan makanan bermicin. "

"bukan seperti itu James, namu-"

"dengarkan perkataan kak James Nik. Aku bukan anak kecil." sela Luky dan mendorong tubuh Niko yang menghalangi jalannya.

"ayo kak James," luky menggandeng tangan James, dan menariknya keluar dari kamar itu. Niko pasrah memilih menghabiskan potongan apel yang tersisa.

.
.
.

"kak James," Luky dan James duduk pada kursi kantin paling pojok, kantin terlihat ramai dan padat untung saja mereka mendapatkan kursi kosong sehingga mereka berdua bisa menikmati makanan mereka.

"um," jawab James kemudian menyuapkan roti coklat ke mulutnya.

"aku lihat kak James dan Niko sudah berteman lama ya?"

Jam menatap ekspresi milik Luky, lalu menenggak kopi pelan. "menurutmu bagaimana?" jawab James dan lanjut memakan roti miliknya.

"sangat dekat, kalian seperti sepasang saudara. Ah iya apakah aku boleh tau kak? Aku merasa bingung bagaimana aku bisa terbangun di kamar milik Niko beberapa hari lalu." Luky nengitari pandangannya pada banyaknya oengunjung kantin.

"apakah Niko tidak memberimu tahu?" ujar James

"aku bingung setelah aku sadar waktu itu dan mencoba meminta tolong namun tidak ada jawaban hingga akhirnya datanglah Niko, namun tidak lama kemudian dia pergi begitu saja. Bahkan disaat aku kebingungan dan ketakutan." jawab luky, James menyimak perkataan Luky tiba-tiba dadanya bergemuruh rasa kesal itu menyelimuti lagi.

"lalu?" balas James.

"setelahnya dia menghilang beberapa jam bahkan aku tidak mengetahui dia pergi berapa jam, intinya setelah ia pulang Niko basah kuyup, mukanya pucat, bibirnya membiru, badannya bergemetar. Apakah kak James mengetahui Niko kenapa?"

"aku sangat khawatir dan melupakan pertanyaan bagaimana bisa aku berada ditempatnya. Dia terlihat begitu lemah." Luky menjatuhkan pandangannya. Ketika mengingat kejadian itu hatinya seakan merasakan apa yang dirasakan oleh Niko.

"apakah seperti itu?" tanya James.

"i-iya." jawab Luky, kali ini Luky merasakan suasana yang berbeda, James seakan menyimpan dendam pada dirinya dan Luky menyadari itu. Tapi

"kau seharusnya tidak ada." setelah mengucapkan itu James pergi dari kantin. James tahu sekali Niko kenapa. James sangat mengenal Niko bahkan dari Niko mengenal dirinya sendiri.

.
.
.
.

Hei hei ada yang rindu mereka engga? Ga ada ya hehehe gapapa aku paham ko. Btw terima kasih ya buat yang ngasih feedback. Aku sayang kalian. <3

Sumpah aku bener-bener stuck kemarin kayak udah gaada niatan buat ngelanjutin cerita ini. Maafin aku ya teman teman semua.

Aku tau cerita aku gasebagus kaya cerita yang lain tapi hope you guys enjoy.

Berbeda (MxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang