SPECIAL PART: Agnes Story

32 4 0
                                    

"Ohh iyaiya. Nanti gue kabarin lagi deh ya."

Tut.

Sambungan telepon terputus. Baru saja Agnes ditelepon oleh Remi. Entah apa niatnya, namun sepertinya Remi ingin bertemu dengan Agnes.

"Hmm... Tumben..." Agnes terlarut dalam khayalannya. Pikirannya terbang tinggi; berimajinasi tentang segala hal. Termasuk dengan ajakan misterius dari Remi tadi. Ajakan tersebut terasa sedikit ganjil baginya. Sebab dari cara Remi berbicara, terdengar seperti agak gagap dan juga terselip seperti rasa ragu disana.

Tak ingin terlarut begitu lama dalam lamunannya, Agnes segera pergi ke kantin sebentar untuk membeli beberapa makanan. Kebetulan pula perutnya seperti sedang mengadakan konser dadakan.

Suasana kantin sangat ramai. Hampir tidak ada ruang untuk berjalan saking padatnya. Agnes berusaha begitu keras hanya untuk menuju warung kantin dan membeli beberapa jajanan disama. Setelah sekitar beberapa menit berdesakan, akhirnya Agnes sampai di warung kantin yang dituju.

Entah kebetulan atau tidak, Remi berada tepat disamping Agnes. Merekapun mengobrol biasa disana. Ketika Agnes sedang memegang botol berisi mayonaise, mendadak botol saus tersebut direbut oleh seseorang. Hal itu jelas membuat Agnes geram. Ketika Agnes ingin mengambil balik botol saus tersebut, sebuah tangan terjulur dan dengan segera merebut kembali botol saus tersebut. Kemudian memberikannya kepada Agnes. Ternyata Remi membantunya mengambil botol saus yang tadi sempat direbut oleh seseorang.

"E-eh? Makasih ya Rem."

"Iya sama-sama."

"Emm, btw, soal ajakan gue tadi... Gimana menurut lu?"

"Hmm yaudah ayo aja gue mah."

Entah mengapa, namun sempat terlihat Remi mengangkat salah satu sisi bibirnya. Sepertinya ia sedang tersenyum tipis ketika mendengar jawaban Agnes.

"See you later..."

***

Suasana sore hari kala ini terasa teduh. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut, matahari sore yang tidak menyilaukan, serta suasana taman yang lumayan tenang membuat sore itu terasa teduh. Terlihat seseorang sedang duduk di bangku taman. Menunggu seseorang akan datang. Beberapa kali ia mengecek HP nya. Memastikan orang yang ditunggu akan segera datang.

"Eh sori yaa gue telat..."

Terdengar suara seseorang yang ditunggu Remi. Ia mengenakan pakaian casual yang simpel. Dengan jaket biru pastel yang dikenakan Agnes, serta rambut panjangnya yang melambai-lambai tertiup angin, membuat Agnes terlihat seperti sosok yang benar-benar pantas untuk ditunggu.

Agnes menghampiri Remi yang sedang duduk-duduk di bangku taman. Kala itu jam 16:00. Suasana sore yang terasa begitu sempurna.

Setelah beberapa menit mengobrol, kemudian mereka berjalan-jalan sedikit untuk sekedar melihat-lihat, sekaligus mencari abang-abang yang menjual makanan. Karena rasanya kurang apabila jalan-jalan sore tanpa diiringi dengan cemilan sore seperti kue, roti, gorengan, ataupun semacamnya.

Setelah beberapa saat berjalan-jalan, akhirnya mereka menemukan abang-abang yang menjual gorengan. Merekapun memutuskan untuk membeli sebungkus penuh berisi aneka gorengan untuk dimakan.

Mengobrol santai di sore hari, ditemani dengan sebungkus penuh gorengan, terasa sempurna. Terutama bagi kedua remaja itu. Terdengar pula tawa yang mengudara. Suasana sejuk sore hari melebur dengan hangatnya obrolan santai kedua remaja tersebut. Tak lama kemudian, Agnes teringat sesuatu untuk ditanyakan pada Remi; sosok orang yang mengajaknya bertemu itu.

Spring Day [COMPLETED]Where stories live. Discover now