07 : Merasa Risih

259 40 4
                                    

"Eyy, kok bengong," Lia mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Calin saat mereka sudah turun dari mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eyy, kok bengong," Lia mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Calin saat mereka sudah turun dari mobil.

"Eh, hehe gapapa."

"Ayok."

"Wahh siapa tuh?"

"Murid baru kali."

"Cantik banget yang tengah, sumpah."

"GILA!! ITU SIAPA WOY?"

"Berasa liat bidadari jatuh ke bumi."

"Yang ujung itu bukannya murid baru yang kemarin?"

"Ehh itu kok mirip cupu deh kayaknya."

"Masa sih?"

"Mana? mana?"

"Alah, gak mungkin itu si cupu."

Itu lah beberapa bisikan-bisikan dari orang-orang sekitar, namun hari ini bukanlah ejekan seperti kemarin.

"Woy!" panggil Rangga bersama dengan Vano.

Ketiga gadis itu berbalik, lalu dua cowok itu mempercepat langkahnya untuk berjalan bersama menuju kelas sambil bercanda ria diantara mereka.

"Dadah," ucap Febi dan Calin saat mereka belok kekelasnya, sedangkan kelas Lia, Vano dan Rangga masih lumayan jauh.

Saat Calin dan Febi melangkahkan kaki di kelas 12 IPA 1. Sudah ada Zila dan kedua temannya atau lebih tepatnya budak.

"Ssttt," tegur Rahma.

Zila dan Via menoleh ke arah Rahma.

Sedangkan sorot mata Rahma ke arah pintu, Zila dan Via pun ikut menengok kearah sana.

"Whatt?" pekik Zila masih dalam keadaan berbisik.

"Siapa tuh?" tanya Via.

"Nah itu, gue nyuruh liatin karena mau tanya. Itu tuh siapa?" tanya Rahma.

"Palingan juga murid baru," tebak Via asal.

"Tapi anehnya, kok bareng Vano dan temannya ya?" tanya Zila dengan wajah yang sudah memerah, karena ia tak suka jika ada yang dekat dengan Vano. Siapapun itu akan dibasmi olehnya.

"Kali aja keluarga Vano," tebak Rahma.

"Mungkin."

"Ehh, lo liat deh," ujar Rahma.

"Hah?! Kok dia duduk dibangku si cupu sih??"

"JANGAN-JANGAN?" sontak mereka semua terkaget.

••|••|••

Istirhat tiba, saat ini Calin hanya berada di kelas. Febi berada di kantin bersama keempat temannya, gadis itu sudah bersikeras mengajak Calin dan lagi-lagi selalu ditolak oleh Calin.

Empety •END• Where stories live. Discover now