29 : Ketulusan Zila

151 16 0
                                    

Benar saja, Zila dipanggil Ibu Mila karena kasus Calin kemarin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar saja, Zila dipanggil Ibu Mila karena kasus Calin kemarin. Salah satu siswa melihat aksi nekat Zila saat itu.

Zila yang sangat merasa bersalah pada Calin, gadis lugu yang memiliki hati yang sangat baik dan tulus.

Termasuk perkara kecelakaannya dan juga kematian Rahma. Mungkin saja itu adalah karma karena telah melakukan kejahatan pada Calin dengan menaruh uang kas sekolah pada tas milik Calin.

Dari dulu hingga sekarang, Zila tak pernah berhenti untuk menjahili Calin. Namun, hari ini gadis itu telah menyelamatkan Zila dengan mengerjakan tugas fisikanya.

Mau tak mau Zila terkena panggilan yang kedua kalinya, dan tentu. Rayhan yang akan datang nantinya, sudah terbayang jelas bagaimana ekspresi sang papa nantinya.

Setelah keluar dari ruang BK. Zila kesana kemari mencari keberadaan Calin. Hingga Zila melihat samar-samar Calin, Febi dan Lia di kantin.

Perlahan Zila menghampiri Calin pada mejanya.

"Kenapa lo?" tanya Febi dengan sedikit menggas pada kalimatnya ketika melihat sosok Zila yang berdiri didekat mereka.

Calin menatap Zila yang tak seperti biasanya, lalu hendak berdiri. Namun, tangannya langsung ditarik oleh Febi.

"Mau ngapain lo?"

"Bentar," Calin berusaha melepaskan tangannya.

"Nanti lo di—" ucap Lia terpotong.

"Enggak akan, gue pinjam Calin sebentar. Janji enggak ngapa-ngapain," sahut Zila.

Dengan ragu Febi melepaskan tangannya pada Calin.

"Gue, ikut," tekan Febi.

"Masalah pribadi," ucap Zila sontak membuat Febi mengeraskan rahangnya. Dan Lia sangat yakin jika Calin akan baik-baik saja.

Sedangkan disisi lain. Vano yang sudah lumayan lama tak bertatap mata dengan Calin.

Tersirat rasa sakitnya jika harus fakta itu benar-benar terungkap. Bahwa Calin adalah adik tirinya sendiri.

Dan Vano masih belum bisa untuk menatap wajah Calin, menemui gadis itu. Hal itu terasa sangat berat bagi Vano.

Zila yang membawa Calin ke taman belakang sekolah. Keduanya menemukan Vano yang duduk sendiri dikursi taman.

"Vano," panggil Calin.

Namun, cowok itu tak memberikan respon apapun. Dia beranjak dari duduknya, tanpa menatap Calin.

Empety •END• Where stories live. Discover now