11 : Dirawat

247 32 3
                                    

"Kalian berdua kok ada disini?" tanya Ferdi, papanya Lia yang bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian berdua kok ada disini?" tanya Ferdi, papanya Lia yang bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit.

"Teman Lia sakit," ucap Lia pada Ferdi.

Ferdi mengangguk mendengar alasan sang anak lalu memeriksa Calin yang terbaring lemah diatas brankar.

"Kalian gak sekolah?" tanya Ferdi menatap Lia dan teman-temannya.

Di dalam ruangan Calin sudah ada teman-temannya semua, Lia, Febi, Vano, Rangga dan Satria.

"Emm kalo boleh, Lia izin aja hari ini. Lagian di kelas juga jamkos. Hari ini kan jumat, cuma mapel Biografi dan Bu Fidia lagi enggak ada," terang Lia.

"Astagfirullah, gue hari ini ada ulangan harian Fisika," kaget Febi lalu bersiap-siap untuk pergi.

"Febi pamit dulu," ucap Febi lalu berlari tergesa-gesa keluar.

"Tunggu, Feb," Satria juga menyusul Febi lantaran mereka berdua sama-sama ada ulangan harian.

Lia menelpon Febi untuk memintanya mencari data Calin kepada Guru BK, untuk mencari nomor telpon orangtua Calin.

Tak lama kemudian notif WhatsApp muncul di layar ponsel Lia, sebuah pesan dari Febi yang berisi dua belas angka.

"Biar gue," Vano merampas ponsel Lia lalu menelpon Rani, cowok itu sangat ingin berbicara pada mamanya Calin jika benar orang yang menampar Calin kemarin itu adalah sosok mamanya.

"Tante! Saya Vano, temannya Calin."

"Mau apa kamu?" tanya suara disebrang sana dengan nada tingginya.

"Anak Tante pingsan di kamar, dan sekarang di Rumah Sakit dalam penanganan dokter," Vano melirik Ferdi.

"Oh, bagus dong kalau dia sakit, biar cepat mati sekalian. Biar gak nyusahin orang terus."

Sontak mereka yang berada di ruangan melirik pada Vano karena telponnya itu di loudspeaker.

"Ta—"

Tuut

"Astaga gila tuh orang," umpat Rangga.

"Tuh kan, masih gak percaya sama foto gue?" tanya Satria menatap Lia dan Rangga secara bergantian.

"Kejam banget," ucap Lia.

"Temanmu pingsan kayaknya udah lama, dia jua belum dapat makan," jelas Ferdi pada sang anak.

"Tuh kan, gak di kasih makan sama emaknya," ucap Satria dan diangguki oleh Vano.

Empety •END• Where stories live. Discover now