12 : Kepergian Rani

226 31 3
                                    

Sudah 48 jam Calin berada di Rumah Sakit, dan hari ini gadis itu sudah bisa pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah 48 jam Calin berada di Rumah Sakit, dan hari ini gadis itu sudah bisa pulang. Mereka tak langsung pulang, siang ini mereka berniat makan siang di kafe lalu pulang.

Saat mereka sampai di sebuah kafe. Calin, Febi dan Lia masuk duluan, dan Vano tengah memarkirkan mobil miliknya, Rangga dan Satria sudah pulang duluan untuk bermain PS.

Langkah Calin terhenti ketika melihat sosok yang sangat ia kenal, tak lain itu adalah Rani. Namun, Rani sedang asyik makan dan bercanda ria dengan dua sosok yang cukup familiar di mata Calin.

"Mama sama siapa ya? Bukannya itu Zila?" batin Calin memandang ke arah kafe.

Febi dan Lia yang menyadari Calin hanya bengong, kedua gadis itu melihat ke arah yang sedaritadi tak lepas dari pandangan Calin.

"Cari tempat makan lain yok, Lin," ajak Febi lalu mendatangi Vano diparkiran.

"Lah? Kok balik? Penuh ya?" Vano yang barus saja memarkirkan mobilnya itu bertanya-tanya.

"Buruan masuk," ucap Lia dan diikuti Calin dan Febi.

"Kenapa sih?" kesal Vano.

"Lo liat apa tadi, Lin?" tanya Lia.

Calin menggeleng, "Gak liat apa-apa," jawabnya.

"Itu tadi Mama lo, kan?" tanya Febi.

"Cuma mirip mungkin," jawab Calin.

"Mungkin," sahut Febi. Gadis itu sangat muak dengan tingkah laku mamanya Calin ini.

"Ada apa sih?" tanya Vano yang selalu terhiraukan itu.

"Mamanya Calin makan, sama... Zila," ucap Febi, walaupun gadis ini baru mengenali Rani dan juga Zila, namun penglihatannya pasti benar.

"Serius?"

"Udah lah, lupain," jawab Calin.

"Gue tau kok perasaan lo gimana, liat mereka makan bareng seru-seru. Lo bisa makan bareng kita-kita," ucap Lia.

"Enggak, aku mau pulang, capek," ucap Calin, hatinya saat ini sangat tersayat hingga butuh istirahat.

"Kita tetap makan, gue cari tempat makan lain aja," ucap Vano, cowok itu tahu jika Calin pulang belum tentu ia akan makan, pasti gadis itu akan meluapkan air matanya.

••|••|••

Tak terasa sekarang telah menjelang pukul 18.30. Calin melangkah berniat untuk mengambil air wudhu.

"HABIS INI LANGSUNG MASAK!! MASAK YANG BANYAK! MALAM INI SAYA MAU MAKAN MALAM SAMA PACAR DAN CALON ANAK SAYA!" perintah Rani.

Deg

"Jangan-jangan, Zila?" batin Calin yang sudah bisa menebaknya.

Sesuai perintah mamanya, ia langsung ke dapur setelah melaksanakan solat magrib dan memasak semua yang tersedia di kulkas.

Empety •END• Where stories live. Discover now