14 : Pembantu

253 35 7
                                    

Sekarang Calin tengah duduk di kursi yang berada di taman sekolahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekarang Calin tengah duduk di kursi yang berada di taman sekolahnya. Taman ini memang sangat sepi, dapat dilihat kondisi taman yang berantakan dan tak terurus hingga terlihat sedikit horor.

Calin tengah duduk dan memejamkan matanya, menyandarkan kepalanya sambil menikmati sejuknya udara.

"Sttt, eh eh itu ada cupu!" panggil Rahma pada Zila dan Via.

"Kerjain yuk, dah lama gak ngerjain tuh cupu," ajak Zila.

"Hayuk, tarek sis."

Mereka bertiga berjalan mengendap-endap mendekati keberadaan Calin.

"Kita dorong aja kursinya," bisik Zila.

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga..."

Bruk

"Aww."

Calin terjatuh dan terduduk diatas semak-semak ilalang. Dan ia segera bangkit dan pergi dari tempat kejadian.

Dengan kuat Zila menarik baju Calin dari belakang dan menahannya. Dan Calin berbalik arah, menghadap Zila.

"Sore ini gue sama Mama ke rumah lo, buat jemput lo. Karena di rumah gue gak ada pembantu. Kan lumayan, lo kan pembantu tanpa gaji," ucap Zila sambil tersenyum jahat.

••|••|••

Sedari tadi Calin mondar mandir tak karuan, bagaimana bisa ia harus tinggal bersama Zila dan juga mamanya dalam satu rumah.

Ia melihat jam tangan yang melingkar di lengannnya, "Sudah jam 5," gumam Calin.

"Duhh aku siap-siap aja ah."

Calin menyiapkan semua pakaiannya ke dalam tas koper, tak lupa juga Unyu yang ia buat di dalam botol akua.

"Eh, ini," Calin mengambil foto keluarganya.

"Hmm, tapi ini gak boleh aku pajang. Ntar Zilalampir tau deh, ini akan aku simpan aja di bawah kasur nanti," gumam Calin menatap foto keluarga.

Tin... Tin....

"Eh?"

Dengan cepat Calin mengemas semuanya dan segera keluar. Terlihat mobil mewah di depan rumahnya.

Empety •END• Where stories live. Discover now