18 : Hilang

214 26 1
                                    

Setelah pulang dari danau, Vano langsung mengantarkan Calin sampai di depan pagar belakang rumah Zila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah pulang dari danau, Vano langsung mengantarkan Calin sampai di depan pagar belakang rumah Zila.

Vano menunggu Calin masuk terlebih dahulu, baru ia pergi.

Saat Calin memasuki rumah Zila lewat pintu belakang, masih terlihat rumah yang sepi. Tandanya mereka belum pulang dari luar.

Namun, Calin merasa ada yang janggal terjadi.

Calin berjalan ke arah ruang tamu, "Kayaknya televisinya nyala?" batin Calin memperlaju langkahnya.

Saat Calin tiba di ruang tamu, ia melihat sosok wanita dengan rambut panjang menjuntai, dan baju panjang lebih tepatnya daster. Wanita itu sedang duduk di atas sofa dengan cemilan di tangannya, dan tatapannya masih terfokus pada layar didepannya.

Sekarang Calin bingung harus berbuat apa, siapa orang itu?

"Permisi," cicit Calin pelan, berusaha menyadarkan wanita yang sedari tadi tidak menyadari keberadaannya.

"Eh?" wanita itu terkejut saat melihat Calin tengah berdiri menatapnya dengan tatapan bingung.

"Calin, 'kan?" tebak wanita itu.

"I-iya," jawab Sasa tersenyum kikuk.

Wanita tersebut menghampiri Calin, "saya Alea, adiknya Rayhan," ucapnya mengulurkan tangan kepada Calin.

Sasa terkejut, "a-aku Calin, Bu. Pembantu di rumah ini," jawab Calin berusaha mengeluarkan senyum manisnya.

"Rayhan sudah cerita sedikit tentang kamu, yuk kita duduk aja," ucap Alea membawa Calin kembali ke sofa, sedangkan Calin hanya mengikutinya saja dari belakang.

"Sini duduk!" Alea menepuk sofa di sebelahnya.

"I-iya," jawab Calin, dengan perasaan campur aduk ia mengambil duduk di sebelah Alea.

"Ngomong-ngomong. Ibu dari mana ya?" tanya Calin pada Alea untuk melepas kecanggungan.

"Eh? Jangan panggil Ibu, panggil Tante aja. Sama kayak Zila," jawab Alea dengan ramah.

"Iya, Tan."

"Tante dari Lampung, ke sini cuma buat jalan aja. Tapi pas banget, pas Tante disini Rayhan, Rani dan juga Zila, mereka ke luar negeri karena ada urusan mendadak katanya. Yaa gak papa lah, setidaknya Tante bisa nemanin Calin disini," jelas Alea membelai puncak kepala Calin.

"Maksud Tante? Om, Ibu sama Zila pergi? Kapan? Aku gak tau, Tan."

"Mereka gak kasih kabar?"

"Gak, mungkin karena mendadak."

"Iya juga ya," jawab Alea mengangguk.

"Mereka pergi tadi siang, habis pulang jalan. Gak lama langsung pergi. Terus bilang ke Tante ada urusan mendadak di luar negeri, gitu aja sih. Tante juga ketemunya gak lama."

Empety •END• Where stories live. Discover now