17 | Seseorang di balik teror

1.4K 238 23
                                    

Waktu sudah hampir gelap. Keduanya memustuskan untuk beristirahat terlebih dahulu karna sejak tadi siang mereka sudah berjalan jauh tanpa berhenti.

"Hufhh masih jauh ya?" tanya Gerry.

"Masih" jawab Adira dan Satya bersamaan.

"WHAT? BERAPA JAM LAGI? GILA INI GUNUNG APA HARAPAN SIH? JAUH AMAT?"

"Masih empat jam lagi kira-kira. Dan mungkin sekarang jadi lima jam kalau kita istirahat dulu sejam" kata Adira sambil melirik jam yang melingkar di tangannya.

Lingling sih santai saja, malah ia sedang asik memakan cemilan berupa usus mentah. Ia memintanya dari tante Sun. Untung saja Gerry dan Satya tak bisa melihat Lingling, mungkin kedua Pria itu akan pingsan secara bersamaan jika melihatnya.

Adira sudah biasa melihat mahluk gaib makan daging/organ tubuh binatang secara mentah. Tapi Adira melarang keras untuk Lilly dan juga Lingling memakan organ tubuh manusia. Mereka menuruti, dan yang sekarang Lingling makan adalah usus ayam yang masih mentah dan masih banyak mengeluarkan darah.

Itu menjijikan jika oranglain bisa melihatnya. Tapi tidak dengan Adira yang menurutnya itu hal biasa.

Adira segera mengambil cincin dari sakunya ia memperlihatkannya pada Satya dan juga Gerry.

"Gue nemu cincin ini ketika gue mau nyari ranting tadi" kata Adira.

"Cincin siapa itu?" Tanya Gerry.

"Syifa. Ini cincin Syifa, gue yakin banget karna waktu kemaren dia jelas ngeliatin cincin ini. Tapi kenapa bisa ada disini?"

Satya dan Gerry saling berpandangan. Keduanya memikirkan hal yang serupa.

"Kenapa lo berdua malah bengong?" tanya Adira.

"JANGAN-JANGAN" keta keduanya bersamaan.

"Jangan-jangan apa?"

"Gua ngerasa Syifa ada di balik banyaknya teror yang lu rasain" kata Gerry.

"Maksudnya?"

"Pertama soal tulisan yang ilang di file naskah novel lu, kedua soal bunga, kotak musik, tali tambang yang anehnya udah ada di kamar lu, bunga-bunga gak jelas, dan teror lewat chat. Gua rasa yang bisa lakuin itu cuman manusia, dan iblis itu sebagai pelurunya"

Apa yang di katakan Gerry ada benarnya. Iblis tidak akan bisa menggerakan ketidak mungkinan itu.

Iblis hanya menjadi tangan kanan untuk mencelakai ketika seseorang memerintahnya.

"Gua udah curiga sama dia dari ketika gua kerumahnya buat mau minta maaf saat itu orangtuanya bilang kalau dia pergi ke rumah eyangnya dan belum balik-balik selama sebulan lebih. Waktu itu gua baru balik ngantor, gua liat dia lagi di halte tapi halte-nya yang kebetulan sepi. Dia bawa-bawa ayam item yang masih idup" ungkap Satya.

"Yaelah bang mungkin dia mau makan daging kali di rumahnya. Ntarkan bisa di makan tu ayam di rumah!" Ucap Gerry.

"Ayam cemani maksud lo?" tanya Adira

"Iya itu. Ayam cemani"

"Ayam cemani di percaya sebagai ayam di pake buat sesajen atau ritual. Kalian yakin Syifa terlibat?" tanya Adira melirik kedua Pria itu secara bergantian.

Gerry baru tahu soal ayam cemani itu. Itu artinya dugaannya yang tadi 95% benar bahwa Syifa terlibat.

"Kalau emang bener gua gak nyangka sih! Dia kan udah pake hijab juga. Dan buat apa dia lakuin itu sama Adira?" tanya Gerry.

"Apa dia masih gak terima soal pertunangan itu?" tanya Satya melirik pada Adira.

Adira memejamkan matanya lelah. Jika benar seperti itu, mengapa Syifa setega itu? Bahkan Adira hampir kehilangan nyawa-nya.

SIHIR 2 | DENDAM ✓Where stories live. Discover now