35 | Berusaha

1.2K 208 5
                                    

Karna pintu rumah Adira terbuka lebar, maka Satya buru-buru masuk ke dalam.

Tapi, pintu kamar Adira tertutup rapat. Satya dapat mendengar suara Adira yang menangis histeris di dalam sana.

"KENAPA LO MAU LAKUIN INI SAMA GUE GERR HIKS...HIKSS"

"GUE BENCI SAMA LO HIKS...HIKSS"

Tok.
Tok.
Tok.

"Adira, buka pintunya sayang" ucap Satya

"PERGI! JANGAN TEMUIN GUE"

"Ini gua Satya. Gua mohon buka pintunya"

Karna mengetahui itu Satya, maka Adira buru-buru membuka pintu kamarnya dan memeluk Satya erat.

"Satya hiks...hiksss.. GERRY JAHAT SAT HIKS.." Adira memukul-mukul Satya.

Satya cukup prihatin dengan keadaan ini, ia tak tega melihat Adira menangis seperti itu.

"Lu bakalan slalu gua jaga. Gua janji kejadian tadi gak akan terulang lagi" Satya mengusap-ngusap kepala Adira. dan bahkan ia sendiri meneteskan airmatanya karna tak tega melihat Adira yang terus menangis dan meracau seperti itu.

Tindakan Gerry benar-benar keterlaluan!

Entah dimana logikanya sampai bisa hampir menjadikan Adira korban pemerkosaaan seperti itu.

Bahkan saat ini Adira masih merasa trauma dan juga ketakutan.

Untung saja ada Satya yang terus menenangkan Gadis itu.

🍃🍃

Waktu bergulir begitu cepat. Sampai saat ini Adira benar-benar trauma dan takut jika bertemu Gerry.

Gerry cukup menyesali perbuatannya, berkali-kali Pria itu datang memohon maaf namun slalu Adira menolaknya mentah-mentah.

Saat ini yang Gerry lakukan hanyalah pasrah.

Adira butuh waktu untuk sembuh dari rasa traumanya. Dan sementara pernikahannya dengan Satya di undur.

Itu tak masalah untuk Satya. Yang terpenting Adira bisa kembali menormalkan keadaan.

Drttt..

Ponsel Adira berdering, sementara ia sedang mengotak-atik laptopnya seraya ingin menyembuhkan rasa trauma-nya. Ia mencoba mencari pemahaman dari berbagai artikel agar rasa traumanya hilang.

"Adira, ada pesan dari Satya. Bukalah dulu!" Ucap Lilly memperingati.

Adira segera meraih ponselnya dan mengecek isi pesan chat dari calon suaminya itu.

Satya: Sayang? Makan bareng di kantor aku mau?

Membaca pesan chat dari Satya membuat mood-nya kembali membaik.

Mungkin dengan melakukan kegiatan seperti biasanya, dan mencoba menerima kenyataan itu akan membuat keadaanya membaik.

Dengan cepat Adira menelfon Satya...

"Aku mau"

"Seriusan? Yaudah kamu kesini ya. Aku tunggu"

"Kamu mau di masakin apa?"

"Enggak usah sayang ntar aku suruh OB bawain makanan ke kantor dan kita makan berdua"

SIHIR 2 | DENDAM ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें