20 | Ego

1.3K 229 11
                                    

Seminggu kemudian....

Di kantor Satya nampak frustasi tak henti-hentinya memikirkan Adira. "Ck! Kenapa gua relain dia buat adik guasih?" cicitnya.

Ting.

Seseorang memencet bel seraya meminta izin masuk ke dalam.

"MASUK" kata Satya di dalam sana.

Chelsie segera masuk. Ia tersenyum dan menyerahkan dokumen penting untuk di tanda tangani oleh Satya.

"Silahkan di tanda tangan pak" ucap Chelsie.

Satya segera menandatangani, setelah itu ia meminta Chelsie udah segera keluar dari ruangannya.

Pria itu nampak sedang kacau.

"Pak nanti siang ad---"

"Batalkan semua meeting penting hari ini, saya sibuk dan silahkan kamu keluar dari ruangan saya"

"Buk--"

"KELUAR SAYA BILANG!" Chelsie segera keluar dari ruangan Satya.

Padahal meetingnya sangat penting, tapi Satya menolaknya mentah-mentah hanya untuk mengistirahatkan diri dari perasaannya.

Satya mengacak rambutnya frustasi. Ia tak bisa merelakan Adira, tapi kenyataannya Adira tak mencintainya lagi.

Drtttt..

Ponselnya bergetar.

Tadinya Satya pikir dari orang tak penting, namun rupanya dari orang yang saat ini ia pikirkan.

Adira❤️: Satya, jaket lo ketinggalan di gue. Gue kesana deh ya? Sekalian main, soalnya gue juga mau ke kantor penerbitan hari ini buat nyerahin naskah SIHIR yang baru gua ulang.

Satya tersenyum simpul. Tak sia-sia ia membatalkan semua meeting penting hari ini karna sahabatnya itu akan datang menghampirinya.

Iya sayang

Adira❤️: Lo mau di bawain apa?

Bawain cinta

Adira❤️: Gue serius!!!

Haha..bawain apa ya?
Makan siang
Entar makan disini bareng

Adira❤️: Oke.

Satya benar-benar senang Adira mau pergi ke kantornya.

Karna Adira mau pergi ke kantornya, maka Satya memutuskan meminta Chelsie memberesi ruangannya agar terlihat rapih dan wangi.

🍃🍃🍃

Gerry hari ini selesai kuliah dengan cepat, jadi ia bisa buru-buru menjemput Adira kerumah'nya seraya ingin mengajaknya ke kafe.

"WOI GER. nongkrong ga?" ajak Daniel.

"Iya, dah lama nih kaga nongkrong di kafe biasa?" ucap Briand.

"Kalian kesana duluan, gua nanti nyusul sama doi"

"Seriusan lu jadian sama ciwi abang lu?" tanya Briand penasaran.

"Belom. Masih proses! Gua sekarang mau jemput dia kerumahnya. Nanti gua nyusul ke kafe oke?"

"OKE KITA TUNGGU YA!" kata Daniel yang kemudian di angguki Gerry.

SIHIR 2 | DENDAM ✓Where stories live. Discover now