27 | Dalam bahaya

1.2K 265 30
                                    

Hujan di luar sangat deras.

Satya sudah tidur di ruang tamu dengan keadaan tak memakai selimut.

Adira sebenarnya tak tega melihat sahabatnya itu kedinginan. Maka ia segera mengambilkan selimut untuk Satya.

"Kau lihat Lilly? Adira masih peduli pada Satya, artinya dia masih mencintai Satya!"

"Sudah jelas-jelas Adira menyayangi Gerry. Kamu jangan berharap lebih Lingling! Adira dan Satya hanya sekedar sahabat dan rasa sayangnya-pun rasa sayang terhadap sahabat! Jadi mana satu rupe-ku?"

Saat di tagih satu rupe itu, Lingling langsung menghilang.

Slalu saja seperti itu, dan Lilly benar-benar kesal karna Lingling tak pernah terima dengan kekalahannya.

Lilly ikut menghilang mencari keberadaan Lingling.

Sementara Adira sedang sibuk menyelimuti Satya.

Sebenarnya Adira sendiri tak mengerti, mengapa perasaannya sulit menerima Satya kembali. Ia terlanjur nyaman dengan Gerry dan ia yakin bahwa pilihan hatinya tak akan salah.

Setelah menyelimuti Satya, mendadak pintu rumah Adira terbuka lebar.

Adira terkejut, ia segera bangkit dan hendak memeriksa keadaan sekitar.

"Gak ada siapa-siapa, angin aja kali ya? Tapikan pintu rumah ketutup rapat, kenapa bisa kebuka gini?"

Adira nampak bingung sendiri, ia tak sengaja melirik ke rumah sebelah. Terlihat disana anak Laki-laki yang kemarin berkenalan dengannya sedang berbicara dengan seseorang.

Karna Adira curiga, ia memperhatikan dengan saksama seseorang yang sedang berbicara dengan anak itu.

Bajunya lusuh, rambutnya panjang sampai mata kaki, dan Adira menyadari bahwa seseorang itu bukan Manusia, ketika Adira melihat kakinya terangkat tak menginjak tanah.

"Anak itu dalam bahaya!"

Buru-buru Adira mengambil payung dan hendak mau menghampiri kesana.

Setelah Adira sampai di rumah itu, rupanya arwah itu sudah berhasil masuk ke dalam.

"Ck pintunya udah di kunci, gimana ini" panik Adira.

Lingling datang dan hendak menolong anak Laki-laki itu, ia berusaha menebus rumah itu namun sia-sia saja, karna sepertinya arwah itu menahan dengan kekuatan gaibnya, "ARGHHH!! ADIRA AKU TIDAK BISA MENEMBUS RUMAH INI LAGI, ADA ARWAH JAHAT DI DALAM SANA"

Artinya benar Arwah itu jahat dan hendak mencelakai Naufal.

Tapi siapa arwah itu? Dan kenapa Naufal menjadi tujuannya?

"Ling, apa ada yang kamu tahu dari rumah itu sebelumnya? Atau dari keluarga Naufal"

"Rumah ini tempatku bersemayang jadi tidak ada arwah jahat, karna aku yang menempatinya. Tapi soal keluarga ini, aku rasa Naufal kesepian karna Kakaknya slalu sibuk dengan urusan pekerjaan bahkan Kakak Perempuannya ingin agar Naufal home schooling saja jika sudah memasuki sekolah dasar. Itu yang aku ketahui"

Adira terkejut dengan pernyataan itu. Pantas saja Naufal slalu merasa sendiri dan kesepian, itu karna sang Kakak yang sibuk dengan urusannya hingga melupakan kewajibannya untuk menjaga sang Adik.

"Aku sudah berusaha ingin menjadi teman Naufal. Tapi Naufal malah takut melihatku, sementara Arwah tadi di biarkan masuk"

"Apa yang arwah tadi katakan?"

"Ia mengaku-ngaku sebagai pembantu rumah yang baru"

Adira benar-benar cemas dengan keselamatan Naufal. Bagaimanapun ia harus bisa masuk ke dalam rumahnya malam ini.

Tapi bagaimana caranya?

Tok.
Tok.
Tok.

Adira mengetuk pintu rumah itu, namun Naufal tak juga kunjung membukanya.

"ARGHHHHHHH TOLONG KAKAK TOLONG AKUUUU"

Terdengar suara Naufal berteriak cukup keras di dalam sana.

Adira benar-benar panik, ia segera berlari ke rumahnya dan mencoba membangunkan Satya.

"SATYA BANGUN" teriak Adira.

"Hm"

"BANGUN GAWAT DALAM BAHAYA"

"BUAYA? ADA BUAYA?" Satya buru-buru bangun dan kepanikan. "BUAYA? MANA BUAYA?"

"Lo buaya'nya! Satya ini serius. Tetangga sebelah gue dalam bahaya"

"Tetangga sebelah? Kenapa?"

"UDAH AYO BURUAN KITA KESANA!" Adira menarik paksa tangan Satya.

🍃🍃

Satya jadi ikut panik ketika mendengar teriakan seorang anak Laki-laki di dalam rumah itu.

"Sat cepet dobrak. Anak itu dalan bahaya" Panik Adira.

"Iya oke. BISMILLAHIROHMANIROHIM"

Brak.

Pintu berhasil terdobrak. Keduanya buru-buru masuk dan mencari keberadaan anak Laki-laki itu.

Namun sayang sekali Lingling ataupun Lilly tidak bisa menerobos ikut masuk ke dalam.

Adira dan Satya segera menuju kamar, rupanya benar suara lantang itu berada di dalam kamar Naufal.

"KAK ARUNI TOLONG AKU.. KAK TOL---LONGGGHH"

Karna merasa benar-benar panik Satya mencoba mendobrak pintu itu.

Dobrakan pertama gagal, lalu Satya mencoba untuk kedua kalinya.

Brak.

Akhirnya pintu berhasil terbuka.

Betapa terkejutnya Adira dan Satya saat melihat tubuh Naufal terangkat ke atas dan lehernya seolah tercekik.

Rupanya arwah itu yang melakukannya.

"PERGI DAN JANGAN IKUT CAMPUR! DIA HARUS IKUT DENGANKU. KARNA DIA ANAKKU!"

"Dir tu anak ngapa nyangsang di atas gitu? Kok bisa melayang gitu?" tanya Satya yang tidak bisa melihat sosok arwah itu.

Adira memejamkan matanya, ia mencoba berinteraksi dengan mata batin-nya.






::
::
::

GUYS BUAT KALIAN YANG MASIH RESPECK BANGET SAMA CERITA INI TERIMAKASIH BANYAK❤️

MAAF JIKALAU TIDAK SESUAI DENGAN KEINGINAN KALIAN, TAPI INI MURNI HASIL IMAJINASIKU YANG TIDAK ATAS KEINGINAN ORANGLAIN.

JUJUR ALUR-NYA JUGA UDAH AKU UBAH-UBAH TERUS SEDEMIKIAN RUPA, DAN PADA AKHIRNYA ALUR INI YANG COCOK!

IKUTIN TERUS YA SAMPE ENDING, JANGAN LUPA VOTE-NYA.

TERIMAKASIH😊

SIHIR 2 | DENDAM ✓Where stories live. Discover now