Chapter 13 - Pelecehan

56.5K 1.8K 70
                                    

Jangan lupa di vote ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa di vote ya

Happy Reading

*****

Beberapa tahun yang lalu. Tepatnya saat Sia masih duduk di bangku kelas 8 SMP, kejadian yang menimpanya benar-benar membuatnya trauma. Pelecehan seksual yang ia terima bahkan dirumahnya sendiri benar-benar mengganggu hidupnya dulu.

Tapi ia mencoba menutupi semua dari mama dan papanya. Sia mengerti jika kedua orang tua nya sibuk bekerja. Jadi Sia tidak ingin menambah beban mereka berdua.

Sia itu gadis mandiri, meski kadang terlihat manja, dan cerewet. Dengan semua sikap cerianya ia berhasil mengelabui semua orang bahwa sebenarnya ia tidak baik-baik saja.

Dulu ia sempat berpikir bagaimana jika dia sampai hamil, padahal saat itu usianya masih 14 tahun. Tapi setelah ia mendapat tamu bulanannya, setidaknya ia dapat bernapas lega.

Meski begitu Sia masih takut, takut sekali, ia sampai trauma selama setengah tahun lamanya. Ia tak berani berdekatan dengan spesies laki-laki _kecuali keluarganya sendiri_. Bahkan disentuh sedikit saja ia bisa langsung berteriak histeris.

Sampai ketika ia mencoba berani mengunjungi psikiater sendiri. Ia mengatakan yang sejujurnya pada dokter kalau tak memberi tahu masalahnya kedua orangtua maupun orang-orang.

Dan setelah beberapa kali terapi, ia berangsur-angsur kembali menjadi dirinya yang dulu.

Bahkan ia sudah tak masalah kalau berdekatan dengan laki-laki, apalagi kalau itu cogan. Beuh.. Kayak Kazeo intinya hihi. 'Tapi sayang ganteng-ganteng belok.'

Dan entah kenapa, jiwa pecinta cogannya semakin meninggi saja setelah masuk dunia SMA.

Ngomong-ngomong tentang Kazeo, ia sudah berjanji pada dirinya akan menjauhi pria itu. Membayangkan sikap kasarnya tadi saja, membuatnya berfikir dua kali kalau mau bersikap agresif seperti kemarin-kemarin. 'Dih siapa juga yang mau mati muda, mana belom kawin lagi.'

'Cogan masih banyak bre, yang lurus masih banyak. Slow aja.' Batin Sia memberi support pada dirinya sendiri, bahwa akan benar-benar menjauhi Kazeo.

Sia menuruni tangga rumahnya cepat, seraya mengikat rambutnya asal.

Saat ini sudah pukul 8.30 malam. Setelah menyelesaikan makannya tadi, ia segera bersih-bersih.

Dan sekarang ia hendak menuju rumah Kazeo, untuk menuntaskan masalah terakhir. Yakni, membicarakan kesepakatan agar menyimpan rapat rahasia masing-masing. Mungkin ia juga akan bertanya tentang siapa yang memberi tahu rahasianya itu. Mengingat dia juga memegang rahasia ini.

Tok..Tok..Tok..

Langkah Sia memelan mendengar suara ketukan dari arah pintu. Ia mengerutkan kening, kedua orang tua nya sedang diluar kota dan tidak berencana pulang sekarang.

Psycho Gay [SELESAI]Where stories live. Discover now