Chapter 12 - Trauma

35.7K 1.7K 88
                                    

Jangan lupa follow akun aku ya hehe kimtaeya01

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Jangan lupa follow akun aku ya hehe kimtaeya01

Spoiler up di Instagram ya @kimtaeya01.

Happy Reading

*****

"Mata lo pengen gue tusuk hm?"

Desisan tajam itu, sontak membuat Sia terjengit dan membuka mata makin lebar.

Jantungnya berdegub sangat kencang. Sampai Sia rasanya ingin muntah.

Kazeo memutar badannya pelan, matanya yang menajam menatap lurus pada Sia.

Cesss,

Hawa merinding seketika menyelimuti diri Sia.

"Y-yo." Sia tergagap saat Kazeo berjalan mendekat. Entah kenapa Kazeo terlihat berkali-kali lebih mengerikan.

Sia tetap berbaring, tubuhnya tak kuasa untuk bergerak barang seinci pun. Padahal otaknya terus memberi sinyal untuk lari.

'Kabur bego, argg..' Sia hanya menjerit di dalam hati, merutuki ke tololannya sendiri.

"Bangun! Atau gue seret!" Kazeo mendesis, setelah mendekat pada sisi ranjang.

Sia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia kira Kazeo akan melakukan sesuatu padanya. Tapi ternyata__

"Aaaaa.."

__Kazeo memang akan melakukan sesuatu.

Tanpa pikir panjang tangan Kazeo benar-benar menarik kaki Sia _kuat. Membuat sang empu menjerit kencang.

"SIALANN." Umpat sia keras-keras.

Dan Kazeo pun melepaskan kaki Sia saat setengah dari tubuhnya _mulai lutut hingga kaki_ sudah melewati batas ranjang.

Sia panik, melihat wajah Kazeo yang makin-makin menyeramkan ketika dilihat dari bawah. Ia ingin segera berdiri, tapi sungguh ia merasa lemas karena syok.

Tatapan Kazeo makin menajam, ketika menatap Sia yang berada dibawahnya.

Kazeo mendekat. Lalu meletakkan  kedua lututnya di samping kanan dan kiri tubuh Sia.

"Yo." Sia panik bukan main karena perbuatan Kazeo. Tapi bukannya bertindak, Sia malah diam saja ditempat.

"Arghh, Yo." Sia mengerang kesakitan, saat Kazeo tiba-tiba mencengkram rahangnya kuat.

Sia mencoba melepaskan cengkraman itu. Tapi tidak mau lepas.

"Argh, sakit Yo." Sia masih berusaha melepaskannya. Karena memang ini benar-benar sakit.

Bisa dipastikan jika Si gila ini menambah kekuatan cengkramannya sedikit saja, rahangnya akan langsung patah. "Yo."

"Menjauh. Dari. Gue!"

Psycho Gay [SELESAI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt