Chapter 48 - Fakta Lagi

23K 1K 14
                                    

Happy Reading

***

"Yo,"

Dari kejauhan Sia terlihat berjalan cepat menghampiri Kazeo yang saat ini berada di koridor depan pintu kelas.

"Kim kiw ayang beb datang." Sandy sendiri langsung berbicara sambil tertawa mengejek.

Sia melengos saja sambil mencibir, dia sudah khatam kalau urusan di cengcengin mah.

Apalagi 2 minggu ini, di mana dirinya dan Kazeo yang memang makin dekat saja, dan sudah jelas berstatus pacaran. Itu juga karena Sia yang meminta duluan woy, mengingat setelah 2 hari menyatakan cinta Kazeo juga tidak kunjung mengajak.

Memang ya, Sia lagi Sia lagi yang harus sat set, takut juga Kazeo berubah fikiran dan merasa khilaf sudah menyatakan cinta. Jadi sebelum terlambat Sia harus mengikatnya.

"Ayo pulang," ucap Sia setelah berdiri di samping Kazeo.

Kazeo juga mengangguk, "Hm,"

"Buru-buru amat, ngopi dulu kali neng." Ganti Evan si rambut ijuk yang menyelutuk.

"Maklumin, OBB."

Sia dan Evan menoleh cepat pada Sandy.  

"Apa tuh?"

"Orang Baru Bucin haha."

"Apa sih."

"Ayo." Kazeo yang cuek-cuek saja melihat dua temannya menggoda Sia pun akhirnya angkat suara. Meski sejujurnya lucu juga melihat pacar belum genap 2 minggunya ini ngomel-ngomel kalau bersama duo tantrum ini.

"Gandengan mbak, mau nyebrang jembaran siratal mustaqim ya."

Anj,

Sia menoleh cepat pada Evan. Karena dirinya memang menggandeng lengan Kazeo posessif. Dapetnya susah nih bos, ngeri kalo lepas. "Sirik aja lo."

Mendengkus lah respon Evan. Berbeda dengan Sandy yang terkekeh ringan. Karena jelas dalam hatinya jelas dia merasa ikut senang. Senang sekali malah temannya kembali ke jalan yang lurus dan lapang.

Setelah itu Sia dan Kazeo benar-benar meninggalkan area depan kelas, dan berjalan di koridor menuju parkiran. Mengabaikan tatapan orang-orang khususnya para fans Kazeo yang cemburu idolanya sudah punya pawang. Yang kalau menurut mereka biasa-biasa saja lagi, makanya semua makin mereog.

Sia sendiri sih tidak perduli, walaupun di gunjing sana-sani, asal tidak bertindak secara fisik masih aman. Lagipun siapa yang berani menyakiti Sia yang notabene pacar Kazeo, kalo mau di cekek Kazeo sih ya monggo.

***

Pulang sekolah Kazeo dan Sia memang tidak langsung pulang, tapi mereka sempat jalan-jalan ke wahana taman bermain. Yang tentu saja atas paksaan Sia.

Namun yang berbeda meski Kazeo tidak berminat, tapi pria itu benar-benar lebih waras dari sebelumnya. Tidak kejam padanya seperti dulu.

Walupun ya walaupun, tingkat cuek dan tidak pekanya masih setinggi langit, yah mau tak mau Sia mulu yang harus sat set kode keras.

"Yo lo beneran suka gue kan?"

Di perjalan pulang Sia bertanya, sengaja memajukan wajah di samping wajah Kazeo agar suaranya terdengar. Maklum boncengan motor bisa tiba-tiba budek, tanya apa jawab apa.

"Jawab dong."

"Hm,"

Sia memundurkan wajah dan memanyunkan bibir. 

Ini nih salah satu alasan Sia agak kesal, Kazeo macam terpaksa pacaran dengannya. Apa ungkapan cinta tempo hari itu cuma bohongan doang ya.

"Kenapa bibirnya gitu?"

Psycho Gay [SELESAI]Where stories live. Discover now