Chapter 11 - DANGER

35.4K 1.7K 59
                                    

Jangan lupa vote ya guys

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote ya guys

.
.
.
.
.
Happy Reading

*****

Kalian ingat motto Kazeo. Jika ia sudah mengulang ucapan untuk ketiga kalinya, tapi orang tersebut masih tidak melakukan perintahnya! Ya, orang tersebut ingin 'selesai' saat itu juga.

Seperti halnya Sia. Tetangga yang tidak Kazeo sukai, karena menurutnya Sia sangat-sangat mengganggu. Sifat ke keras kepalaannya dan kepolosannya benar membuatnya muak.

Ia sudah membuat satu sekolah membencinya, ia pikir setelah itu, dia akan benar-benar menjauh.

Tapi ternyata tidak, si bodoh itu malah berusaha mengikutinya diam-diam. Bodohnya lagi dia hanya menggunakan motor ojol, yang juga berjarak cukup dekat di belakang mobilnya.

Dan pastinya ia langsung tahu, jika sedang diikuti.

Tapi kali ini, Kazeo ingin membuat Sia jera sejera-jeranya.

Awalnya Kazeo berniat mengancam Sia dan sedikit melukai tubuhnya itu, agar dia benar-benar menjauhinya.

Tapi saat ia masuk ke kamarnya, Ia malah melihat gadis bodoh itu tengah menangis keras. Dan sebelum kemari ia sudah di beri tahu, jika Sia tadi sempat pura-pura pingsan.

Kazeo putuskan hanya akan mengancamnya. Dan berniat menembakkan beberapa peluru agar gadis itu ketakutan dan syok.

Tapi entah kenapa, tangannya bergerak mengeluarkan semua peluru pistol. Dan ia malah mengacungkan pistol yang kosong tanpa peluru pada Sia.

Ck, Kazeo merasa tertular kebodohan gadis itu.

Ia melepas pelatuk pistolnya, dan menciptakan bunyi 'Dor' dari mulutnya sendiri. Hanya untuk bermain-main.

Diluar dugaan, gadis itu malah langsung jatuh pingsan, meski tidak ada benda apapun yang keluar dari dalam pistol.

"Bodoh." Desis Kazeo, seraya memejamkan matanya. Ck, memang tolol tak tertolong.

"Kenapa lo?" Tanya pria berseragam SMA tapi berbeda dengan yang Kazeo kenakan.

Kazeo tak berniat menjawab, hanya melirik pria itu sekilas. Ia lagi-lagi tertular bodoh, karena tidak sadar menyuarakan fikirannya.

"Eh Yo, nggak biasanya lo bawa cewek. Mana cantik lagi. Buat gue lah Yo?" Pria ber nametag Beni itu menaik turunkan alisnya menggoda Kazeo. Jujur saja ia sebenarnya tak serius mengucapkannya. Ia hanya ingin mengetes pria di sampingnya ini, siapa tau gadis itu pacaranya?

"Hm." Gumam Kazeo masih tak berminat menjawab.

Saat Beni hendak bertanya lagi. Tapi sebuah suara mengintrupsi untuk di perhatikan.

"Kita akan ke lokasi satu jam lagi. Oh ya, Bos bakal gabung kali ini."

"Woahh." Nampak semua orang berdecak senang, termasuk Ben sendiri.

Psycho Gay [SELESAI]Where stories live. Discover now