Chapter 38 - Mulai

25K 1.3K 1.1K
                                    

Siangggg guys😆😆

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Siangggg guys😆😆

Jangan lupa tinggalin vote dan komen ya, biar berkah wkwk. Soalnya bagi penulis gratisan gini, 1 Vote dan komen tuh bener2 berharga🙈🙈

Follow akun aku juga buat yang belum follow, kimtaeya01

Happy Reading
***

"Siajirr!" Pekikan tersebut cukup menjadi pusat perhatian beberapa orang yang pagi ini sudah datang di kelas. Salah satunya Sia.

Dan Sia bisa melihat keterkejutan di wajah duo bahenol a.k.a Reya dan Dhini. Sampai-sampai mereka berdua berlari kencang ke arah Sia dan memeluk erat.

Sia hanya bisa pasrah saja di perlakukan seperti itu.

"Akhirnya lo masuk juga. Kangen gila gue huhu." Dhini berucap sambil mengurai pelukannya dari sang teman.

"Hm, gue emang ngangenin sih orangnya," balas Sia super pd dengan tambahan menaik turunan alisnya.

Makanya karena hal itu Dhini dan Reya yang melihat langsung di buat melongo. Gilak Sia sukses merusak suasana.

"Tai, gue tarik, nggak jadi kangen." Dhini menggerutu akibat tingkat Sia.

"Haha." Sia tertawa cukup keras.

"Jangan haha hihi dulu lo mah, masih harus ketemu Nenek lo nanti." Ganti Reya yang berbicara. Dan itu langsung membuat Sia terdiam sejenak.

"Ah iya deng." Nenek itu panggilan siswa-siswi di sini kepada guru BK paruh baya yang bertubuh bongsor dan memiliki mulut level maksimal dari pedas gila. Bu Anik a.k.a nenek cukup di takuti di sini, terutama anak kelas 11.

"Gue jadi elo udah panas dingin sih." Dhini mempergerakan seperti orang yang merinding, bukan niat menakut-nakuti Sia. Tapi ya kenyataannya memang takut.

Sia tersenyum tiba-tiba, "Kenapa emang, nenek doang kan haha," Dia berpura-pura santai, meski tau reputasi bu Anik cukup mengerikan di kalangan siswa-siswi.

Dhini dan Reya menganga serempak.

"Dih, bisa-bisanya bilang doang."

"Udahlah, intinya gue sama Dhini cuma bisa doain," lanjut Reya merasa prihatin tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Sia jadi cemas karena kata-kata Reya itu. Gimana kalau nanti dia tak selamat beneran.

***

"Kalo kalian sampai ngulangin lagi, siap-siap aja! Terutama kamu Kazeo. Ini peringatan terakhir."

Sia memilin ujung jarinya, meski kepala sedikit menunduk Sia bisa melihat dari sudut mata atas tingkah Kazeo yang berdiri di sampingnya.

Sia juga terkejut tadi saat datang ke ruang BK sudah mendapati Kazeo di sana. Berdiri santai dengan wajah datar khas miliknya. Tapi ya tidak heran sih, dia dan Kazeo memang bolos 1 minggu berbarengan.

Psycho Gay [SELESAI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora