Chapter 5 - Ketimpuk Batu

35.6K 1.8K 91
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca, dan komennya ditinggal🌟🌟🌟🌟🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote sebelum baca, dan komennya ditinggal🌟🌟🌟🌟🌟

Jangan lupa follow akun aku ya hehe kimtaeya01

Spoiler sebelum rilis up di Instagram @kimtaeya01.
.
.
.
.
Happy Reading
*****

"Yo, anak SMK nyerang kita balik." Jelas Evan pria berambut gondrong dengan panik.

Kazeo yang notabene baru saja tiba di warung samping sekolah, dan bahkan belum turun dari motor milik sandy _yang tadi ia pinjam untuk bolos_, sudah lebih dulu mendapat kabar buruk seperti ini.

"Mereka udah otw. Dan anak-anak kelas sepuluh udah stand by di pertigaan jalan." Jelas Evan masih panik. Mengingat mereka sama sekali tidak ada persiapan dan para adik kelasnya itu, malah langsung maju tanpa memberi kabar kakak tingkatannya dahulu.

"Anak-anak suruh mundur sekarang!" Perintah Kazeo, karena ia jelas tau anak kelas 10 akan kalah telak jika melawan sendiri. "Anak sekolah yang belom pulang udah lo amanin?"

Evan mengangguk cepat, "Iya, gue udah kasih tau ke salah satu admin Fans elo, buat upload berita kalo lagi ada tawuran. Tau sendiri kan, semua yang berhubungan dengan elo cepet nyebar." Cerocosnya panjang lebar.

Kazeo tak perduli dengan ucapan Evan yang menurutnya tidak penting sama sekali, padahal ia hanya butuh jawaban 'udah' itu saja.

"Ayo!" Kazeo turun dari motor. Lalu memimpin berlari di paling depan teman-temannya, yang saat ini sudah siap membawa benda tumpul ditangannya masing-masing.

Kazeo berlari kencang, seraya mengeluarkan sebuah kain hitam dari saku celananya.

Itu sebuah headband, dan ia selalu memakai headband kebanggaannya itu ketika bertarung.

Mungkin karena headband itu juga, membuat beberapa orang _yang paham dengan arti lambangnya_ akan langsung menciut takut.

Kazeo mengeram, melihat lawan mereka sudah sampai di dekat sekolah. Dan ia yakin, cepat atau lambat guru-guru pasti akan tau.

Ia segera menambah kecepatan larinya dan ikut bergabung bersama anak sekolahannya untuk menyerang lawan.

Bug..

Bug..

Bug..

Kazeo menendang dada tiga orang dalam sekali melompat. Dan ketiganya sontak terpental berbaring kesakitan.

Ini masih permulaan, Kazeo belum merasa senang sedikitpun. Karena tahap awal kesenangannya berada dititik jika lawan sudah meminta ampun, dan untuk tahap akhirnya kalian bisa menyimpulkan sendiri.

Tiba-tiba Kazeo merasakan adanya sebuah balok yang seakan hendak menghantamnya dari belakang. Segera mungkin ia menunduk _menghindar_, lalu meninju perut lawan keras-keras.

Psycho Gay [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang