Chapter 41 - Perhatian

25.7K 1.4K 214
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak okay kimtaeya01

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa tinggalin jejak okay kimtaeya01
.
.
.
Happy Reading
***

Sejujurnya Sia tengah dilema, antara harus percaya dengan Dio kalau bukan pria itu pelakunya atau tidak.

Perasaan takut tentu saja ada, bagaimana jika Dio hanya mencoba menipunya.

Tapi setelah di fikir-fikir lagi, memang dulu saat mereka masih dekat, Dio bukan orang yang sebejat itu sampai berani melakukan pelecehan. Sia ingat tiga tahun lalu bahkan Dio sangat baik padanya serta menjaganya. Makanya ia sempat shock parah berfikir jika Dio yang melakukan.

Sia takut jika selama ini ia salah faham, dan langsung menuduh Dio, padahal dia sendiri tidak tau siapa orangnya.

Sungguh ia sedih lagi jika memikirkan hal itu, sebab jelas ia di perkosa hari itu, semua kesakitannya dia alami nyata bukan ilusi.

Lalu siapa kalau bukan Dio?

Entah, perasaan gundah ini sebab kecewa bukan Dio pelakunya, atau bersalah pada pria itu.

Apalagi pagi ini Sia juga sudah mendapat pesan singkat dari Dio, kalau pria itu akan berangkat ke Singapura, dan sempat meminta maaf. Sia tak menjawab, dan hanya me-readnya saja. Karena jelas Sia kesulitan beradaptasi, setelah 3 tahun ketakutan pada Dio.

"Turun."

Eh,

Sia terperangah mendengar suara yang sedikit tegas itu. Sia baru sadar kalau posisinya saat ini tengah di bonceng Kazeo. Motor gede ini bahkan sudah terparkir rapi di posisinya, tinggal menunggu Sia yang tak peka dan malah mematung.

"Turun!" Kazeo sampai mengulangi ucapannya.

Sia pun mendengus, "Ish, iya-iya turun nih."

'Tailah,' Batin Sia. Pria ini benar sama sekali tak membantunya, semalam saja meski menemani sampai tangis Sia reda, tapi bocah itu tak ada mengeluarkan sepatah kata pun. Inisiatif menghibur atau memberi saran tentang Dio saja tidak.

Setelah Sia cepat-cepat melepas helm dari kepala secara mandiri, tanpa drama pura-pura kesulitan lepasin macam biasanya _soalnya gagal mulu dan di kacangin_.

Sia pun berlari menyusul Kazeo yang sudah berjalan beberapa meter meninggalkannya.

"Untung ganteng," gumam Sia meski agak gondok. Ya gimana ya, Sia lagi galau, batinnya lagi di uji loh ini. Tapi Kazeo benar-benar tak bersikap manis sama sekali.

Setelah bisa menyamakan langkah Kazeo yang hampir tiba di tikungan menuju lorong koridor. Tiba-tiba Sia dan Kazeo mendengar suara seseorang yang familiar di telinganya.

"Njing, lo baru buang calon bocil-bocil lo ya."

Itu suara Sandy, teman Kazeo.

"Bangsat, apaan sih." Dan ternyata di balas Evan juga.

Psycho Gay [SELESAI]Where stories live. Discover now