Chapter 4 - Tawuran

45.1K 1.9K 99
                                    

Jangan lupa divote dan tinggalin komen jika perlu😄 satu katapun menjadi penyemangat 😁

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Jangan lupa divote dan tinggalin komen jika perlu😄 satu katapun menjadi penyemangat 😁

Yang belum follow, follow akun ini juga ya kimtaeya01
.
.
.
.
.
Happy Reading
*****

Sia itu anak baru yang bisa dibilang B aja. Bukan tipe orang yang akan mendadak populer karena kecantikan atau kejelekannya.

Sia cantik sih, tapi bukan cantik yang akan membuat semua orang berdecak kagum. Mengingat Sia bahkan tak pernah menggunakan benda-benda penunjang kecantikan diwajahnya.

Sebenernya Mama Sia sering mengomelinya karena tidak mau menggunakan alat make-up yang sudah dibelikan.

Ya, mau gimana lagi, Sia itu malas. Hanya sekedar memoles bedak bayi pun ia juga enggan. Alhasil ia hanya berpenampilan seadanya seperti ini.

Tapi ingat, kalau Sia bersikap seperti itu, ya memang sudah didukung dengan kulit putih bin glowing, juga bibir pink alami tanpa polesan. Jadi, yang merasa agak buluk, dimohon jangan meniru adegan itu.

"SIAAAA.."

Sia yang awalnya tengah tertidur pulas pun, seketika melompat keatas kursi saking terkejutnya.

"Ada apa, ada apa?" Tanya Sia panik. Antara masih syok dan bingung melihat seluruh teman perempuan di kelas tengah mengerubunginya.

Hari ini, Sia memutuskan untuk tidur setelah mendapat kabar bahwa guru yang mengajar di kelasnya _untuk mata pelajaran matematika_ tengah ada urusan dan tidak bisa hadir.

Tapi kenapa baru beberapa menit Sia merasa memejamkan mata _yang padahal sudah 1 jam lamanya_, teman-teman ini malah heboh membangunkannya dengan cara tidak etis sekali. Bahkan jantungnya sekarang masih berdegup kencang, dan kakinya gemetaran.

"Ada apaan sih?" Tanya Sia sedikit marah masih berada di atas kursi. Meski sebagian besar ia belum akrab dengan teman sekelasnya ini, ia akan tetap marah mengingat kelakuan mereka.

"Lo kemarin narik Kazeo ganteng Ya?"

"Beneran narik tangan my lovely Kazeo?"

"Demi apa lo narik gebetan gue Sia?"

"Heh, Pacar gue!"

"Yang bener calon suami gue!"

"Dia Husband gue, plis."

Sia terdiam melihat mereka semua berdebat di sana, ia tak menyangka, hanya karena narik tangan saja beritanya sampai heboh begini.

Dan lagi, kenapa Sia baru sadar kalo orang-orang di depannya ini, memiliki tingkat kehaluan dan ke-alay-an yang berkali-kali lebih tinggi dari pada dirinya ya.

Sampe batas Husband dong? Gimana tuh.

Mungkin kalo halu dengan artist atau idol mungkin ia memaklumi. Lah ini Kazeo, apa mereka juga berani mengatakan itu di depan orangnya langsung?

Psycho Gay [SELESAI]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें