SweetTalker (1)

7.4K 834 97
                                    


Senyuman mengembang di wajah Rylie kala membalas pesan singkat melalui direct message instagramnya. Beberapa ucapan terima kasih serta kirim gif dengan simbol cinta mulai memenuhi kanal pesannya. Jadi orang baik ternyata memang menyenangkan seperti ini. Banyak orang berterima kasih padanya dan merasa kalau hidupnya tertolong dengan kehadirannya.

"Kamu kok senyum-senyum sendiri, baca apa sih?" Temannya yang sejak tadi duduk di depannya kini menaruh sendok dan menatapnya lekat-lekat, sepertinya benar-benar ingin tahu hal yang Rylie tertawakan.

Rylie buru-buru menekan menu minimize agar aplikasi instagram yang baru saja dilihatnya langsung menghilang dari layar. "Baca chat di grup kelas kita."

"Ah, yang meme itu ya?" Adel langsung menebak.

"Iya, benar. Meme," katanya langsung membenarkan dan mendadak lega karena Adel tidak bertanya lebih banyak lagi karena cukup pintar mencari pembenaran. Meski begitu, Rylie memilih untuk menarik ponselnya lebih dekat jadi Adel tidak akan mudah mengambilnya.

"Ngomong-ngomong kamu sudah dengar soal SweetTalk?"

"SweetTalk?" Rylie membeo. Setelahnya dia menggeleng. "Belum pernah dengar."

"Ah, kamu belajar terus sih, Ry. Coba lihat sini!" Adel langsung memutar ponselnya hingga layarnya kini menghadap ke arah Rylie. "Ini SweetTalk!"

"Iya, itu username instagramnya SweetTalk, terus kenapa?" Rylie mengangkat satu alis sambil menyesap jus di gelasnya.

"Jadi gini Rylie yang mendadak enggak gaul. SweetTalk itu akun instagram yang menyediakan jasa curhat."

"Hah? Bukan jasa gosip?"

Adel langsung berdecak kesal, semnentara Rylie terkekeh pelan melihat reaksi sahabatnya. "Ini serius, Ry. Katanya admin SweetTalk ini mau dengerin curhat dan membantu menyelesaikan semua masalah dengan cara yang keren."

"Kamu tahu dari mana? Memangnya pernah coba?" Kerutan di kening Rylie pasti mendadak bertambah satu sekarang.

Adel menggeleng. "Belum sih."

"Bagus dong. Kan ada aku," hiburnya sambil mengoleskan senyuman di bibirnya.

"Kamu benar. Akukan bisa cerita ke kamu."

"Tepat!"

"Kalau kamu sendiri, enggak mau coba kepoin atau stalking gitu, Ry?" Adel kembali melontarkan pertanyaan anehnya. "Ah, kalau kamu pasti enggak ada masalah. Pasti enggak ada kurang dari hidupmu."

Rylie memutar bola mata dan mulai tertawa pelan. "Ya bukan begitu. Aku cuma enggak percaya kalau harus cerita sama akun anonim. Kamu sendiri kan juga enggak perlu akun anonim semacam itu untuk sekedar bercerita saat masih ada aku atau teman yang lain, kan?"

"Eh, itu bukan anonim tahu, Ry!" Adel terdengar tidak terima. Bola matanya terlihat membulat saat kelopak matanya melebar. Meski begitu, ekspresi senang tercetak jelas di wajahnya.

"Kamu tahu dari mana?" Rylie terkekeh pelan sambil mengibaskan tangannya beberapa kali.

"Ada gosip beredar kalau Admin SweetTalk itu murid sekolah ini."

"Oh iya?"

Adel yang sedang memindahkan satu sendok nasi bersama sesuwir daging ayam langsung mengangguk penuh semangat. "Katanya sih."

"Terus kamu percaya?"

Adel tersenyum lagi. "Aku sih senang kalau dia memang siswa sekolah kita, artinya ada orang keren yang mau berbaik hati sama orang lain."

SweetTalkWhere stories live. Discover now