SweetTalker (9)

2.1K 430 36
                                    

Ivar benar-benar menjelaskan insiden yang terjadi Rylie di sekolah sekaligus memenuhi janjinya untuk meminta maaf pada mamanya. Tindakan yang membuat Ivar mendapatkan penilaian sangat positif. Meski sedikit berlebihan, akan tetapi tindakan pemuda itu juga tetap menambah kelebihan pemuda itu di mata Rylie.

Sepeninggal Ivar, Rylie langsung membanting tubuhnya di kasur. Bibirnya terus menenun senyuman kala memikirkan tindakan Ivar hari ini. Kebangetan namanya kalau sampai dia tidak terpesona dengan tindakan pemuda itu. Kakinya bahkan terus memukuli permukaan kasur kala dia menyadari jika potretnya bersama Ivar tadi tersebar di grup messenger kelasnya. Adel bahkan berteriak-teriak histeris saat menelepon tadi. Ya memang bukan dirinya yang jadi pusat perhatian, akan tetapi Ivar dan pemuda itu semakin dikukuhkan sebagai idola anak perempuan serta role model untuk siswa laki-laki sejak tindakannya hari ini. Akan tetapi, Rylie sama sekali tidak keberatan saat kecipratan sedikit popularitas.

Rylie membalik badan. Matanya kini menatap eternit di langit-langit kamarnya. Ah, kalau dipikir-pikir hari ini sama sekali tidak terbayangkan dalam hidupnya. Bukan soal mendadak di kena lemparan bola basket tepat di wajahnya hingga keningnya benjol. Akan tetapi, soal pelempar bola yang ternyata Ivar dan pemuda itu memperlakukannya dengan baik. Ya, dia memang mengenal Ivar. Ah, bukan mengenal lebih tepatnya, hanya sekedar tahu. Pemuda itu terlalu populer untuk bisa dijangkau olehnya. Jadi hari ini rasanya semua batas itu menghilang hingga membuat Rylie benar-benar senang.

Karena moodnya sedang baik, mungkin dia perlu menanggapi beberapa pesan yang memerlukan solusi dan jawaban sesegera mungkin. Dia ingat kalau tadi sempat mengabaikan beberapa curhatan yang masuk direct message akun milik SweetTalk. Ya, benar. Dia hanya perlu melupakan hal buruk lalu berbagi kebaikan dengan orang lain. Meski Papa memintanya untuk mengabaikan akun curhat itu selama kasus Sofi ini bergulir, akan tetapi untuk benar-benar jadi orang baik dan berguna bagi manusia lain maka semua batasan harus dilewati. Semacam dia memang ditakdirkan untuk melewati rintangan demi menjadi manusia yang lebih baik lagi. Iya, benar. Ini tidak buruk dan enggak melanggar larangan Papa. Rylie lalu mulai menyapa dari pesan yang paling dulu dikirimkan.

"Masalah percintaan, hmm oke. MinTalk akan selesaikan," gumamnya sambil mengetik pesan berisi pesan moral yang dibacanya dari buku motivasi dan ditontonnya dari film-film.

"Luar biasa!" katanya setelah selesai mengetik dan membaca ulang tulisannya. Mendadak merasa puas karena dirinya sudah naik satu langkah jadi orang baik dan bijak. Dia lalu mengetuk pesan berikutnya dari seseorang bernama Gea.

"Hah PR?" gumamnya.

Ini ngaco banget masalahnya, akan tetapi tidak ada masalah yang tidak bisa MinTalk selesaikan. Dia hanya perlu tahu akar masalahnya dan mencari solusi dari sana. Rylie mengetik pesan balasan lalu menutup kanal pesan dari Gea dan berpindah ke kanal yang lain sambil menunggu.

 Rylie mengetik pesan balasan lalu menutup kanal pesan dari Gea dan berpindah ke kanal yang lain sambil menunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun, senyuman di bibirnya mendadak pudar kala melihat akun yang mengirimkan pesan menyebalkan tadi siang. Rylie mengerjap berulang kali dan mencoba mengusap layar ponselnya. Dia juga keluar dari aplikasi instagram dan masuk lagi, akan tetapi username kanal direct message itu tetap sama.

SweetTalkWhere stories live. Discover now