SweetTalker (17)

1.3K 324 32
                                    

Selama satu minggu, Rylie berdiam di rumah. Tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Tidak memegang ponsel atau apa pun. Menjalani konsultasi dengan psikiater hingga dia bisa menceritakan sedikit masalahnya. Dirinya sudah jauh lebih baik sekarang. Dia sama sekali tidak memikirkan komentar jahat di akun SweetTalk atau nasib akun itu lagi. Rasa percaya dirinya yang semula sempat jatuh perlahan kembali lagi. Memang benar kata Papa kalau memiliki akun sosial media sebesar apa pun jumlah follower tidak akan menjamin kebahagiaannya.

Dirinya dan SweetTalk memang ramai dibicarakan di dunia maya, akan tetapi kasus itu bahkan tidak diketahui oleh Abang tukang sayur yang lewat di pagi buta atau tidak jadi pergunjingan tetangga seolah-olah semua hal buruk yang terjadi di dunia maya itu tidak pernah berkaitan di dunia nyata. Memang benar dua dunia kadang terhubung, terkadang juga seperti terpisah. Pada akhirnya, Rylie tahu kalau perkataan papanya memang benar. Tidak ada gunanya dia menghancurkan dirinya sendiri hanya karena komentar sok tahu di akun sosial media. Jadi dia mengikuti saran Papa untuk mencoba tidak lagi aktif di sosial media dan fokus saja ke kehidupan nyata, ada keluarga, sekolah dan teman-temannya.

"Kamu enggak apa-apa kan, Sayang?"

Rylie yang masih berusaha menyalakan ponsel langsung mendongak. Papa kini menoleh dari bagian kemudi saat mobil berhenti di dekat lampu lalu lintas yang kini menyala merah. Hari ini dia memang diantarkan oleh Papa ke sekolah seperti biasanya. Tadi Mama sebenarnya memaksa ikut karena khawatir, akan tetapi berhasil dihentikan karena Rylie malu kalau harus diantarkan kedua orang tuanya ke sekolah saat dirinya sudah duduk di bangku SMA.

"Enggak apa-apa kok, Pa."

"Kalau masih sakit, kamu enggak perlu masuk hari ini!"

Rylie menggeleng lalu memoleskan senyuman di bibirnya. "Rylie enggak apa-apa, Papa jangan khawatir!"

Pria itu mengangguk lalu menatap kembali ke depan dan menginjak pedal gas. Mobil bergerak pelan sementara layar ponsel milik Rylie mulai menyala. Tidak mengagetkan lagi kalau banyak notifikasi di ponselnya begitu benda itu menyala. Mungkin masalah di akun SweetTalk seminggu lalu masih belum selesai. Akan tetapi, ketika notifikasi itu berasala dari akun pribadinya dan jumlahnya ratusan kali lipat ketimbang biasanya maka firasat buruk mulai menebal. Benar saja, banyak komentar yang membahas soal SweetTalk dan Sofi di akun instagram pribadinya. Tengkuknya kembali dingin hingga dia harus mengusapnya beberapa kali. Sementara itu tangannya yang memegang ponsel mulai gemetar dan sepatunya terus mengetuk permukaan mobil. Dia membaca setiap komentar satu persatu dengan jantung berdebar-debar.

Dadanya mulai sesak bersamaan dengan jantungnya yang berdebar semakin kencang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dadanya mulai sesak bersamaan dengan jantungnya yang berdebar semakin kencang. Rylie menggigit bagian dalam bibirnya kala rasa pusing mendadak menyerang. Ini tidak mungkin. Jadi mereka sudah tahu kalau dirinya adalah admin SweetTalk? Bagaimana semua ini bisa terjadi padahal dia percaya ucapan Papa yang mengatakan kalau mereka sama sekali tidak tahu identitas SweetTalk yang sebenarnya? Bukankah mereka seharusnya juga tidak tahu soal dirinya sama seperti dia yang tidak tahu siapa mereka yang sebenarnya?

SweetTalkWhere stories live. Discover now