d u a p u l u h

1.1K 141 27
                                    

"Kau tidur bersama hyung saja bagaimana?" Tanya Kihyun sebelum Changkyun membuka pintu kamarnya.

"Ahh tidak usah hyung, aku tidur di sini saja," bukan apa-apa tapi Changkyun sedikit takut bila member lain akan merasa tidak nyaman dengan kehadirannya. Ia juga tidak mau Kihyun bertengkar lagi dengan member lainnya hanya gara-gara membelanya.

"Baiklah kalau begitu hyung akan tidur di sini denganmu malam ini," ucap Kihyun mantap.

"Eh, kau tak perlu melakukan itu hyung. Aku khawatir kau tidak akan bisa tidur bila bersamaku nanti," Changkyun menatap Kihyun di sampingnya.

"Kau tidak usah banyak alasan Kyunie. Hyung hanya ingin tidur bersamamu malam ini. Sudahlah kajja kita masuk, kau harus segera istirahat," Kihyun membuka pintu kamar Changkyun. Mendahului si pemilik kamar dan masuk terlebih dahulu. Setelah sampai ia segera menata beberapa baju Changkyun dan memasukkannya ke dalam lemari milik Changkyun.

Changkyun menghela nafasnya. Ia mulai masuk dan mendudukkan dirinya di samping Kihyun yang sedang menata bajunya. Tak ada kursi di sini, mereka duduk di lantai. Ruangan itu akan semakin sempit jika sebuah kursi masuk ke dalamnya.

"Jangan menatapku terus, segera minum obatmu dan pergi tidur Changkyunie," ujar Kihyun tanpa mengalihkan perhatiannya dari beberapa potong baju Changkyun.

"Ne hyung, gomawo karena telah membantuku."

"Ini hanya bantuan kecil, tak masalah Kyunie," Changkyun beranjak dari duduknya dan mengeluarkan beberapa botol obat dari dalam tasnya. Ia dengan cepat meminumnya dan menyimpan kembali botol-botol obat itu ke dalam tasnya.

Kihyun sudah selesai menata baju Changkyun, ia merangkak ke arah kasur lipat Changkyun karena jarak yang tak terlalu jauh. "Kemarilah hyung akan menemanimu tidur," ucap Kihyun sambil memposisikan dirinya. Changkyun mengangguk, ia berjalan mendekati Kihyun.

"Shhh," Changkyun meringis pelan saat lukanya kembali terasa sedikit sakit.

"Yaakk! Kenapa kau berbaring terlentang seperti itu?! Cepat menghadap kemari!" Omel Kihyun khawatir. Changkyun lalu menghadapkan tubuhnya ke arah Kihyun. Kihyun langsung mengangkat kepala Changkyun dan meletakkannya di atas lengannya, kemudian dengan lembut ia mengusap surai Changkyun.

Changkyun sedikit terkejut dengan sikap Kihyun. Ia tak pernah dimanja seperti ini, jadi ini terasa sedikit aneh baginya. "Kenapa kau menatapku seperti itu? Cepat tidur," ucap Kihyun sambil menutup mata Changkyun.

"Hyunggg, aku akan tidur. Tapi biarkan aku menatapmu sedikit lebih lama, bersabarlah," Changkyun merengek kepada Kihyun.

"Hahaha, ne ne Changkyunie. Terserahmu saja," ucap Kihyun, tangannya tak pernah berhenti mengusap surai Changkyun.

Tak lama kemudian Changkyun benar-benar tertidur. Kihyun tersenyum bahagia, dengan perlahan ia meletakkan kepala Changkyun ke atas bantal yang ada. Tangannya masih setia mengusap surai Changkyun, sesekali berpindah mengusap alisnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Changkyun benar, Kihyun tak bisa tidur sekarang. Berbagai macam posisi sudah ia coba, tapi matanya tetap tak mau menutup.

Di sini cukup dingin karena mereka tidur di kasur yang langsung menyentuh lantai. Sesekali binatang pengganggu seperti nyamuk berdengung di samping telinga Kihyun. Kasurnya pun tak seempuk kasur yang ada di kamarnya.

Kihyun langsung menatap Changkyun yang tertidur di sampingnya. 'Bagaimana bisa kau tidur di tempat seperti ini selama setahun lebih ssaeng? Maafkan hyung,' Kihyun menangis tanpa suara malam itu. Ia menyadari jika ia telah banyak membuat Changkyun menderita selama ini.

"Mianhae ssaeng."

^^

Kihyun yang baru tertidur selama 3 jam itu terpaksa membuka matanya karena kakinya telah disenggol oleh sesuatu. Ia berusaha mendudukkan dirinya dan melihat Changkyun yang sudah berada di sebelah kakinya. Ia membuka ponsel di sebelahnya, ternyata masih jam 4 pagi.

"Kau mau kemana Changkyunie? Ini masih terlalu pagi, kembalilah tidur," ucap Kihyun sambil menguap lebar.

"Aku harus membersihkan dorm hyung," ucap Changkyun sambil melanjutkan acara bangkit dari duduknya.

"Park ahjumma sudah selesai cuti, kau tak perlu membersihkan dorm," ucap Kihyun tanpa membuka matanya, ia masih mengantuk.

"Kau... tak berbohongkan hyung?" Tanya Changkyun memastikan. Kihyun membuka matanya malas dan menarik Changkyun yang akan berdiri itu.

"Hyung tak berbohong, sekarang kembalilah tidur. Kau masih perlu banyak istirahat Changkyun-ah," setelah Kihyun memposisikan Changkyun untuk tidur di sebelahnya, ia kembali tidur.

Changkyun hanya memperhatikan lamat-lamat wajah hyungnya yang tertidur itu. Ia tak akan bisa tidur lagi jika sudah terbangun, maka dari itu Changkyun memutuskan untuk bermain ponselnya saja sampai matahari datang.

'Manager Kim mengirim jadwal? Hmm kira-kira aku sudah diperbolehkan mengikuti jadwal tidak ya?' Changkyun membuka jadwal itu.

'Ahh ternyata tak ada jadwal grup, hanya ada jadwal pribadi. Eh? Berarti aku nanti hanya bersama Minhyuk hyung dan Hyungwon hyung di rumah?'

Changkyun menghela nafasnya. Dia harus mempersiapkan dirinya, hari ini adalah hari yang sulit.

^^

"Dengarkan aku Changkyunie. Hyung tidak akan berada di dorm seharian ini, pastikan kau meminum obatmu dengan teratur, makan tepat waktu dan jangan melakukan kegiatan yang berat-berat. Punggungmu masih belum baik-baik saja, arrachi?" Ucap Kihyun sambil membuka tasnya, memastikan bahwa tidak ada barangnya yang tertinggal.

"Ne hyung aku mengerti, hyung tidak usah khawatir," ucap Changkyun patuh.

"Bagaimana hyung tidak khawatir? Kau berada di rumah dengan dua serigala itu. Kalau terjadi apa-apa segera hubungi hyung. Kau mengerti?" Ucap Kihyun frustasi sambil memegang bahu Changkyun.

"Ne hyungie," Changkyun mengangguk patuh.

"Hyung berangkat dulu. Hati-hati di rumah!" Kihyun meninggalkan Changkyun, mereka berdua sedang berada di dapur tadi. Setelah Kihyun pergi Changkyun beranjak untuk mencuci piring bekas sarapan para member.

Park ahjumma? Ia sudah pulang, ia hanya datang untuk membuat makanan para member saja, bersih-bersih, mencuci dan menyetrika baju di hari minggu. Selebihnya para member sendiri yang mengerjakannya. Manager Shin bilang mereka tidak boleh terlalu dimanja.

"IM CHANGKYUNNNNNN!!!" Suara Minhyuk terdengar dari arah ruang tengah. Changkyun segera mematikan keran air dan bergegas menghampiri hyungnya.

"Ne Minhyuk-ssi," Changkyun berdiri di hadapan Minhyuk sambil menunduk.

"Pijatkan kakiku sekarang aku sangat lelah," perintah Minhyuk sambil mengangkat kakinya ke arah Changkyun. Changkyun terlihat sedikit terkejut dan menatap Minhyuk. Namun di detik berikutnya ia kembali menundukkan kepalanya dan berjalan perlahan mendekati Minhyuk.

"N-ne," Changkyun berjongkok dan memijat kaki Minhyuk dengan pelan.

"Tambah sedikit kekuatanmu itu, lemah sekali," ucap Minhyuk sarkastik.

"Setelah itu pijat kakiku juga, aku juga lelah asal kau tahu," ucap Hyungwon, ia sedari tadi juga berada di samping Minhyuk.

"Ne," Changkyun mengangguk patuh.

30 menit berlalu...

"Hyung gantian dong, masa dari tadi ngga selesai-selesai," ucap Hyungwon kepada Minhyuk.

"Hehehe, ne ne dongsaengku tercinta," ucap Minhyuk sambil mencolek dagu Hyungwon.

"Sana cepat gantian!" Nada bicara Minhyuk berubah saat berbicara dengan Changkyun.

"Ne Minhyuk-ssi," Changkyun baru saja ingin mengangkat kaki Hyungwon untuk diletakkan di pahanya sebelum sebuah suara tiba-tiba menghentikan seluruh kegiatan mereka bertiga.

"Hyung datangggg..."

Terima kasih sudah vote dan komen, kritik dan saran dari kalian sangat author tunggu😉

Eternal Happiness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang