d u a p u l u h e m p a t

986 153 40
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu tiba, hari ini adalah jadwal kemoterapi Changkyun. Hanya ada latihan koreografi selama 8 jam. Selebihnya waktu mereka luang.

"Hei hei! Apa yang kau lakukan di dapur anak sial?" Minhyuk berteriak dengan keras dari arah belakang membuat Changkyun seketika menoleh ke arahnya.

"A-aku hanya sedang membuat ra-ramen Minhyuk-ssi," jawab Changkyun takut-takut. Sejak kejadian itu Changkyun tak pernah diberi jatah makan lagi oleh Kihyun. Membuatnya mau tak mau harus memasak ramen untuk makan sehari-hari dirinya. Tak sehat memang, tapi mau bagaimana lagi, ia harus tetap makan untuk melaksanakan jadwal grup yang padat.

"Pergilah jauh-jauh dari makanan kami. Aku takut kau memasukkan racun lagi," hati Changkyun terasa dicubit saat mendengarnya. Ia tak menyangka Minhyuk akan mengatakan hal seperti itu kepada dirinya.

"Hyungwon-ah, kemarilah sebentar!" Minhyuk memanggil Hyungwon dengan keras.

"Ne hyung ada apa?"

"Tolong kau awasi makanan kita. Lihatlah, si anak sial sedang memasak ramen, aku takut makanan kita akan dicampur racun lagi olehnya," sebutan baru yang Changkyun dapatkan dari para hyungdeulnya "'Anak sial"' nama itu sekarang melekat dengan erat pada dirinya. Changkyun hanya memandang mereka berdua dengan tatapan sendu.

"Ne hyung aku akan mengawasinya," ucap Hyungwon patuh.

"Bagus, hyung akan pergi ke kamar sebentar."

Minhyuk pergi meninggalkan dapur. Tersisa Changkyun yang fokus pada ramennya dan Hyungwon yang sedang menatapnya dengan tajam.

"Kau bisa duduk Hyungwon-ssi, aku sudah selesai," pamit Changkyun sambil sedikit menunduk kepada Hyungwon. Ia kemudian pergi meninggalkan dapur dan masuk ke dalam kamarnya.

Changkyun kembali pada kesendiriannya. Tak ada lagi yang peduli kepadanya, tak ada lagi yang percaya. Para member tidak hanya mencaci maki dirinya, kekerasan fisik bahkan sudah menjadi opsi lain untuk menuntaskan rasa kesal mereka kepada Changkyun.

'Gwaenchana hyung, aku akan terus bersabar. Kalian boleh membenciku dan mengasariku sesuka hati kalian. Tapi aku tidak akan pernah berhenti menyayangi kalian.'

^^

"Yak sialan kau mau membuat kami latihan lebih lama di sini, dengan dirimu yang tidak fokus itu hah?!" Bentak Wonho yang sudah tidak tahan dengan sikap Changkyun. Latihan sudah hampir selesai tapi di saat seperti ini Changkyun justru tidak fokus. Ia terlalu gugup karena setelah ini dia pergi kemoterapi.

"Mm-mian aku akan berusaha lebih fokus lagi Wonho-ssi," ucap Changkyun sambil menundukkan kepalanya. Member lain yang melihat hal itu hanya berdecih.

"Dasar benalu, menghambat saja bisanya," tambah Minhyuk dengan kata-kata pedasnya. Changkyun semakin menundukkan kepalanya mendengar perkataan hyungnya itu.

Pada akhirnya latihan itu selesai juga. Mereka segera membereskan barang mereka dan menunggu sang manager untuk menjemput. Pelatih sudah pulang dari tadi, ada kepentingan mendadak katanya.

"Yeorobun kami datang," ucap manager Kim sambil tersenyum lebar.

"Akhirnya hyung, aku ingin segera berbaring di kasurku yang empuk," ucap Jooheon manja sambil menyampirkan tasnya ke bahu. Sudah tak sabar untuk pulang rupanya.

"Kim kau bawa anak-anak pulang. Aku akan mengurus sesuatu bersama dengan Changkyun," ucap manager Shin.

"Mendadak sekali, memangnya ada apa hyung?" Tanya manager Kim.

"Hanya beberapa urusan kecil," manager Shin menjawab dengan singkat. Manager Kim sebenarnya sangat ingin tahu, tapi ia tak boleh terlihat peduli. Memangnya apa urusannya? Ia sudah tak terlalu memperdulikan Changkyun lagi sejak kejadian saat itu.

Eternal Happiness [END]Where stories live. Discover now