Ekstra Part 1

1K 112 22
                                    

"Hyung."

"Hmmm?"

"Apa itu enak?"

"Enak, kau mau?" Changhyun menyodorkan sesendok nasi goreng kepada Changkyun.

Changkyun langsung menerimanya dengan senyum yang mengembang.

"Hmm kau menyukainya ya," Changhyun mengusap surai Changkyun gemas. Changkyun mengangguk-anggukkan kepalanya hingga rambutnya ikut bergoyang.

"CHANGKYUN!"

Changkyun langsung menoleh ke arah sumber suara. "Hyung Kyun pergi dulu ya, nyonya memanggil," Changhyun mengangguk.

"Cepatlah kembali," pesan Changhyun.

"Ne," Changkyun kemudian berlari menghampiri nyonya Im.

"Ck apa kau tidak bisa datang lebih cepat?" Nyonya Im mencubit lengan Changkyun.

"Aakkhh am-ampun nyonya," Changkyun memegang lengannya yang dicubit.

"Cepat bersikan halaman belakang sekarang!" Perintah nyonya Im sambil mendorong tubuh kecil Changkyun.

"N-ne," Changkyun berjalan dengan pelan menuju halaman belakang diikuti nyonya Im.

"Siapa yang menyuruhmu menggunakan sapu?" Nyonya Im bertanya sambil berkacak pinggang. Changkyun memasang raut wajah kebingungan.

"Ambil satu-satu pakai tangan, enak sekali memakai sapu. Aku akan mengawasi dari sini cepat bersihkan," Changkyun terkejut kemudian menatap nyonya Im takut-takut.

Ia lalu mengembalikan sapunya dan mulai memunguti daun yang berguguran satu persatu.

"Jangan sampai ada yang tertinggal satupun," ucap nyonya Im sambil meminum jus jeruknya, udara lumayan panas hari ini.

1 jam kemudian Changkyun selesai memunguti daun-daun itu. Cukup lama karena halaman belakang mereka memang luas.

"Su-sudah nyonya," ucap Changkyun takut-takut. Nyonya Im mengalihkan pandangannya dari majalahnya dan menatap halaman belakang itu.

"Hm, kau boleh pergi," cuek nyonya Im lalu kembali membaca majalahnya.

Changkyun pergi dari sana dan menuju dapur, ia butuh minum.

"Ahhhh lega sekali," Changkyun menyimpan kembali botol minumnya ke kulkas dan berjalan menuju kamar hyungnya.

Ceklek...

"Annyeong hyungie, aku kembali!" Seru Changkyun ceria.

"Ehh kenapa kau sangat berkeringat? Kemari duduk di sini, hyung akan menyalakan AC dulu," Changkyun mengangguk patuh. Ia duduk di karpet sementara Changhyun menyalakan AC kamarnya.

"Sudah merasa lebih sejuk?" Changhyun mengusap dahi Changkyun yang basah dengan keringat.

"Emm, sudah hyung," jawab Changkyun.

"Eomma tadi menyuruh apa memangnya? Kenapa wajahmu sangat merah dan kau berkeringat begini?" Ucap Changhyun khawatir sambil terus mengusap wajah Changkyun yang penuh dengan keringat.

"Hanya menyapu halaman belakang hyung, hyung tahukan belakangan ini angin sangat kencang jadi halaman belakang penuh dengan daun yang rontok."

"Aissh eomma itu, kan bisa menyuruh paman Han atau siapa sana, kenapa harus kau?" Gerutu Changhyun.

"Gwaenchana hyung, sekalian olahraga," balas Changkyun sambil tersenyum manis. Changhyun hanya terus mengomel sembari mengusap wajah Changkyun yang penuh dengan keringat.

^^

"Siapa yang mengajak Changhyun bermain hujan-hujanan hah?!" Bentak nyonya Im kepada Changkyun yang sedang menunduk. Mereka berdua habis hujan-hujanan tadi dan sekarang nyonya Im sudah memarahi Changkyun karena menganggap bahwa Changkyun yang mengajak putra sulungnya bermain hujan.

Eternal Happiness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang