d u a p u l u h d u a

1K 151 43
                                    

Hari demi hari berlalu, waktu berganti, tanggal berganti tapi keadaan masih tetap sama. Para member masih tetap menghiraukan Changkyun. Sekeras apapun Changkyun mencoba, sekeras apapun Kihyun membujuk, tapi para member malah semakin menjauhi Changkyun.

Mereka selalu mengasari, mencaci maki, dan menyuruh-nyuruh Changkyun bila Kihyun tak ada. Garis bawahi itu, bila Kihyun tak ada.

Mereka lebih memilih menganggap Changkyun tidak terlihat. Daripada harus kena semprot mulut emak-emak Kihyun. Sebenarnya Changkyun baik-baik saja tanpa dibela Kihyun sekalipun. Ia merasa tak enak saat Kihyun harus bertengkar dengan member lainnya hanya karena membelanya. Changkyun hanya bisa menunduk pasrah saat dirinya menjadi perdebatan antara Kihyun dengan member lainnya.

"Kyunie ambilkan hyung garam!"

"Ne hyung," saat ini mereka berdua sedang berada di dapur, memasakkan bulgogi khusus untuk para member.

"Kihyun-ah apa masakanmu sudah matang nak?" Park ahjumma yang berbicara. Kihyun memang hanya memasak bulgogi, untuk urusan nasi dan lauk pauk lainnya pastilah Park ahjumma yang memasaknya.

"Sebentar lagi ahjumma," jawab Kihyun sambil merasakan rasa masakannya.

"Ahjumma heran denganmu Kihyun-ah, lauk yang ahjumma masak bahkan sudah lebih dari cukup untuk makan siang hari ini. Kenapa kau masih memasak lauk lagi?" Kihyun tersenyum.

"Hari ini Wonho hyung dan Jooheonie pulang dari jadwal mereka di luar kota ahjumma. Mereka kemarin meneleponku untuk memasakkan bulgogi khusus, maka dari itu aku sengaja memasaknya siang ini. Selagi aku tidak malas," jelas Kihyun panjang lebar.

"Ahh jadi begitu."

"Apa garamnya sudah hyung? Aku akan mengembalikannya jika kau sudah tak butuh," tanya Changkyun sambil memegang toples berisi garam.

"Eoh, ne kembalikan saja Changkyunie. Ini sudah cukup asin," ucap Kihyun sambil menunjuk masakannya menggunakan sendok sayur yang ia pegang. Changkyun berjalan menuju sudut ruangan dapur lainnya untuk mengembalikan garam itu.

"Hyung akan ke kamar mandi dulu. Tolong kau jaga masakan hyung dulu ya Kyunie, ingat jangan sampai hangus," Kihyun berlalu meninggalkan Changkyun dan Park ahjumma di dapur itu.

"Ahjumma bukankah ini sudah matang? Bolehkah kumatikan kompornya? Aku takut jika masakan Kihyun hyung menjadi hangus nanti," tanya Changkyun kepada Park ahjumma yang sedang mencuci beberapa peralatan memasak. Ia sudah mengaduknya cukup lama tadi.

"Ne, matikan saja kompornya Changkyun-ah. Kihyun akan marah jika masakannya gosong nanti," Changkyun mengangguk. Ia mematikan kompor itu dan berjalan menuju kamarnya. Ini adalah saatnya untuk minum obat.

"Ahjumma aku ke kamar sebentar ne," pamit Changkyun.

"Ah ne Changkyun-ah."

^^

Changkyun kembali ke dapur saat dirinya selesai meminum obat. Tapi ia tak menemukan siapapun di sana. 'Ahjumma tadi pergi kemana ya? Sepi sekali.'

Tiba-tiba bahunya ditepuk dari belakang. "Hyung kembali. Sudah kau matikan kompornya?" Tanya Kihyun sambil berjalan ke arah masakannya berada.

"Sudah hyung."

"Baiklah kita makan siang sekarang, hyung akan memanggil member lain. Eh tapi... Park ahjumma tadi kemana Kyunie?" Tanya Kihyun saat dirinya tak menemukan presensi Park ahjumma di dalam dapur.

"Ahjumma di sini, ada apa kau mencariku Kihyun-ah?" Park ahjumma tiba-tiba muncul dari arah pintu masuk dapur.

"Hehehe tidak apa-apa ahjumma. Tiba-tiba ahjumma menghilang begitu saja, kan aku jadi takut," ucap Kihyun tak jelas. Park ahjumma hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kihyun.

Eternal Happiness [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora